Afghanistan Kembali Diguncang Gempa Bumi: Lokasinya Hampir Sama dengan Gempa Hari Rabu, Lima Orang Tewas
JAKARTA - Afghanistan yang kekurangan persediaan medis untuk merawat 2.000 warganya yang terluka akibat gempa bumi Hari Rabu, kembali diguncang gempa susulan Hari Jumat yang menewaskan lima orang.
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa bumi yang terjadi pada Hari Jumat berkekuatan sekitar magnitudo 4,3. Lokasinya di tempat yang hampir persis sama dengan gempa sebelumnya.
Adapun seorang pejabat kementerian kesehatan, mengatakan gempa susulan itu menewaskan lima orang tetapi tidak ada kabar segera mengenai tingkat kerusakan dan cedera baru.
Pihak berwenang sebelumnya mengakhiri pencarian di pegunungan tenggara terpencil untuk para penyintas dari gempa berkekuatan 6,1 yang melanda Rabu pagi, sekitar 160 km (100 mil) tenggara Kabul, dekat perbatasan Pakistan. Sekitar 1.000 orang diperkirakan tewas akibat gempa Hari Rabu.
Sementara, sekitar 2.000 orang terluka dan 10.000 rumah hancur sebagian atau seluruhnya dalam gempa Hari Rabu, menurut Mohammad Nassim Haqqani, juru bicara kementerian bencana.
"Kementerian kesehatan kekurangan obat-obatan, kami membutuhkan bantuan medis dan kebutuhan lainnya karena ini bencana besar," ujarnya kepada Reuters seperti dikutip 24 Juni.
Pusat gempa yang terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat tersebut, berada di wilayah pegunungan gersang yang dipenuhi pemukiman kecil yang sering menjadi tempat bentrokan selama beberapa dekade perang Afghanistan.
Komunikasi yang buruk dan hanya jalan yang sangat mendasar, telah menghambat upaya bantuan di negara yang bergulat dengan krisis kemanusiaan yang memburuk tajam, setelah Taliban mengambil alih Agustus lalu ketika pasukan internasional pimpinan AS mundur.
Bencana tersebut merupakan ujian besar bagi kelompok Islamis garis keras, yang sebagian besar terisolasi; dijauhi oleh banyak orang karena kekhawatiran tentang hak asasi manusia dan terputus dari banyak bantuan internasional langsung karena sanksi.
Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semuanya mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka berencana untuk mengirim bantuan. Pasokan dari Pakistan telah melintasi perbatasan.
India, yang memiliki hubungan tegang dengan Taliban, mengatakan telah mengirim 27 ton pasokan dalam dua penerbangan untuk diserahkan ke badan-badan bantuan internasional.
Baca juga:
- Flash Drive Perusahaan Rekanan Pemerintah Kota untuk Penyaluran Bantuan COVID-19 Hilang: Isinya Biodata, Alamat hingga Rekening Bank
- Presiden Korea Selatan Marah Gara-gara Kepolisian Nasional Umumkan Reshuffle Pejabat yang Belum Disetujui: Gangguan Disiplin Nasional
- Klaim Operasi Penyelamatan Korban Gempa Bumi Afghanistan Hampir Selesai, Taliban: Tidak Ada yang Terjebak di Bawah Puing-puing
- Pasukan Rusia Coba Kepung Lysychansk, Moskow Selangkah Lebih Dekat Capai Salah Satu Target Perang: Kuasai Lugansk
Sebelumnya, Haqqani, berbicara sebelum gempa susulan, mengatakan pencarian korban telah dihentikan, sekitar 48 jam setelah bencana melanda.
"Operasi pencarian telah selesai," katanya.
Dia tidak merinci alasannya. Orang-orang telah ditarik hidup-hidup dari puing-puing gempa bumi lainnya setelah waktu yang jauh lebih lama.
Diketahui, sebagian besar Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia.
Pada tahun 2015, gempa bumi melanda timur laut Afghanistan yang terpencil, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan utara di dekatnya.