Sempat Jadi Zona Layak Huni, Ahli Ungkap Alasan Venus Disebut Planet Neraka
JAKARTA - Venus merupakan planet terdekat kedua dengan matahari setelah Merkurius. Venus juga merupakan tetangga bumi, sama seperti Mars. Tetapi, mengapa banyak para ahli lebih sering mengatakan untuk memindahkan orang Bumi ke Mars, daripada ke Venus? Begini penjelasannya.
Seorang astrofisikawan di The Ohio State University, Paul M. Sutter mengatakan kepada Space betapa buruknya Venus, meski dia dikenal dalam mitologi Yunani sebagai dewi cinta dan kecantikan. Bahkan dia juga mengatakan bahwa planet Venus adalah neraka.
Kenapa Venus Disebut Neraka?
Dimulai dari suasana di Venus, Sutter menyatakan suasana di Venus lebih buruk dari kabut asap di LA. Hampir seluruhnya Venus dikelilingi oleh karbon dioksida yang sangat tebal. Selain itu, 4% dari atmosfer planet tersebut adalah nitrogen, yang artinya lebih banyak daripada di Bumi.
Di atas planet Venus, terdapat awan yang terbuat dari asam sulfat. Dengan kondisi awan asam sulfat yang sangat reflektif dan atmosfer lainnya yang tebal, mengakibatkan kurang dari 3% cahaya matahari yang bisa mencapai Venus. Sehingga, sulit untuk membedakan antara siang dan malam.
Meski kurang mendapatkan cahaya, ternyata suhu di Venus sangat tinggi sehingga bisa melelehkan timah. Suhu di Venus mencapai di atas 700°F atau 370°C. Bahkan di beberapa tempat di lembah yang dalam, suhu bisa mencapai 750°F (400°C).
Venus juga memiliki rotasi yang aneh di tata surya. Hal aneh pertama adalah bahwa Venus berputar ke belakang, yang artinya matahari akan terbit di Barat dan tenggelam di Timur. Keanehan selanjutnya adalah Venus berotasi sangat lambat, dengan rotasi Venus selama dua hari memakan waktu satu tahun di bumi.
Selain itu, tekanan udara di permukaan Venus sangatlah ekstrem, yaitu sekitar 90 kali lipat lebih tinggi dibandingkan di Bumi. Artinya, tekanan udara di sana hampir sama dengan tekanan air di kedalaman satu kilometer bawah laut bumi.
Planet Venus Sempat Dikira Bisa Jadi Pengganti Bumi
Pada awalnya, para ilmuwan berpikir bahwa Venus bisa jadi planet yang menyenangkan. Bagaimana tidak? Posisi Venus sangatlah dekat dengan Bumi, dan juga Venusa terbuat dari bahan, dan ukuran massa yang kira-kira sama dengan Bumi. Saat itu, Venus disebut sangat kuat menjadi zona layak huni.
Namun, seiring bertambahnya usia matahari, zona layak huni itu terus bergerak keluar, dan segalanya mulai kacau. Suhu di Venus naik, dan lautan mulai menguap, membuang banyak uap air ke atmosfer. Uap air ini sangat baik dalam menangkap panas, yang selanjutnya meningkatkan suhu di permukaan dan menyebabkan lautan semakin menguap.
Akhirnya Venus menjadi rumah kaca pelarian dengan semua air yang dibuang ke atmosfer merangkap panah sebanyak mungkin, dan suhu permukaan yang terus meroket. Inilah yang menyebabkan suhu di Venus menjadi sangat panas. Sutter mengatakan, mungkin butuh waktu lebih dari 100 tahun untuk menemukan potensi kehidupan di Venus.