Bicara Hak Prerogatif Sebagai Ketum PDIP, Megawati: Saya Punya Tanggung Jawab Berat

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan sebagai pemegang hak prerogatif dirinya punya tugas berat. Dia punya tanggung jawab untuk mengatur langkah partai ke depan.

Hal ini disampaikan Megawati saat menutup acara Rakernas II PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Kamis, 23 Juni. Dia mengatakan hak prerogatif ini bukan hanya untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang diusung partainya tapi juga langkah strategis lainnya.

"Hak prerogatif itu sebenarnya bukan hanya untuk memilih capres-cawapres. Jadi saya mempunyai tanggung jawab sangat berat yaitu apa, membawa kapal yang bernama PDI Perjuangan ini," kata Megawati di hadapan kadernya.

"Jadi kalau ada yang mengatakan, 'ibu, saya maunya ke kanan' saya harus mengatakan kepada anak saya itu. Kamu harus di jalan di tengah. Kalau dia tidak mau mengerti saya dapat menggunakan hak prerogatif saya," imbuh Presiden ke-4 RI itu.

Jika kadernya tak mau ikut arahan dia, Megawati mempersilakan mereka untuk keluar dari partai. "Kamu sudah saya peringatkan, bahwa kapal yang kita bawa itu di tengah. Kemarin viral banget yang bolak-balik saya out-out," tegasnya.

Megawati mengatakan ancaman untuk keluar dari partai itu bukan karena dia gampang mengeluarkan kader.

"Itu memang saya punya hak prerogatif. Jadi bukan karena gampang," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, PDIP telah merumuskan sejumlah rekomendasi dari Rakernas II yang diselenggarakan selama tiga hari, sejak Selasa, 21 Juni hingga Kamis, 23 Juni. Salah satu rekomendasi yang dibacakan adalah terkait penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang didapuk untuk membacakan rekomendasi terkait ideologi pancasila, sistem politik, dan Pemilu 2024.

"Rakernas II Partai menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 berdasarkan keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai, dan tradisi demokrasi adalah hak prerogatif Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri," kata Ganjar saat membacakan rekomendasi partai di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, 23 Juni.

Saat Ganjar membacakan rekomendasi ini, sejumlah kader yang hadir di Aula Sekolah Partai DPP PDIP itu memekikan kata 'Merdeka'. Suasana sempat riuh sejenak sementara Ganjar di atas podium tetap melanjutkan bacaannya.