Keras! PDIP Tutup Pintu Koalisi dengan PKS-Demokrat di Pemilu 2024
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menutup rapat-rapat peluang berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini disampaikan saat bicara kemungkinan kerja sama dengan partai politik (parpol) lain.
"Ya kalau dengan PKS tidak (berkoalisi)," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juni.
Meski menutup peluang koalisi dengan PKS, Hasto tetap mengucap selamat atas terjalinnya kerja sama antara partai tersebut dengan Partai NasDem.
Hanya saja, PDIP dipastikan tak akan mengikuti jejak dua partai tersebut untuk buru-buru berkoalisi. Hasto bilang, partainya lebih memilih menyerap aspirasi masyarakat dan membantu memulihkan dampak pandemi COVID-19.
"Ya itu bagus sekali ada partai yang secara dini membangun koalisi antara NasDem dengan PKS, PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut," ungkapnya.
"Tetap bagi PDI Perjuangan keyakinan yamg kami tempuh adalah turun ke bawah ke desa-desa menyerap aspirasi masyarakat desa membantu memulihkan dari dampak pandemi COVID-19," imbuh Hasto.
Tak hanya PKS, PDIP juga memberikan sinyal menolak koalisi dengan Partai Demokrat. Alasannya, partai berlambang banteng itu tak suka dengan kamuflase politik yang kerap terjadi.
Baca juga:
"Koalisi ini harus melihat emotional bonding pendukung PDIP, begitu. Pendukung PDIP ini rakyat, wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," tuturnya.
Dengan alasan inilah, maka Hasto menilai sulit bekerja sama dengan partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono tersebut.
"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukan hal itu," pungkasnya.