Pemimpin Chechnya: Pasukan Khusus Akhmat dan Milisi LPR Lakukan Pembersihan Dekat Sievierodonetsk, Mayoritas Pasukan Ukraina Menyerah
JAKARTA - Unit-unit pasukan Chechnya dan milisi rakyat Republik Rakyat Lugansk (LPR) sedang menyelesaikan operasi pembersihan di Desa Metelkino di dekat kota LPR Sievierodonetsk, kata pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pada Hari Minggu.
"Unit pasukan khusus Akhmat bersama dengan korps kedua Milisi Rakyat LPR sedang menyelesaikan operasi pembersihan di desa Metelkino untuk membebaskannya dari musuh," tulis Kadyrov di saluran Telegramnya, melansir TASS 20 Juni.
"Sebagian besar pasukan Ukraina secara sukarela menyerahkan senjata dan mereka yang mencoba melakukan perlawanan adalah dinetralisir," sambung Kadyrov.
Lebih jauh Kadyrov menambahkan, desa itu memiliki kepentingan strategis bagi tentara Ukraina.
"Nasionalis Ukraina dapat mencapai Sievierodonetsk dari sini dan mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari pabrik Azot. Tidak mungkin. Desa telah dibersihkan dari nasionalis dan ranjau," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Rusia mengumumkan mereka berhasil merebut sebuah desa dekat kota industri Ukraina Sievierodonetsk, target utama dalam kampanye Moskow untuk mengendalikan timur negara itu, melansir Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memenangkan Metyolkine, penyelesaian kurang dari 800 orang sebelum perang dimulai, banyak pejuang Ukraina telah menyerah di sana.
Baca juga:
- Inggris Sebut Pasukan Ukraina Kemungkinan Besar Desersi, Tapi Moral Pasukan Rusia Juga Bermasalah, Analis: Moskow Kemungkinan Rebut Sievierodonetsk
- Pasukan Rusia Terus Bergerak Maju di Ukraina Timur, Sekjen NATO Peringatkan Kemungkinan Perang Berkepanjangan
- Dua Komandan Batalion Azov Ukraina Dijebloskan ke Penjara Lefortovo, Tempat Jenderal Nazi hingga Intel Amerika Serikat Pernah Ditahan
- Coba Selundupkan 1,5 Kilogram Emas Senilai Rp1,2 Miliar di Pakaian Dalam, Wanita Ini Ditangkap Aparat Keamanan Bandara
Pekan lalu, Kepala Pepublik Leonid Pasechnik mengungkapkan sekitar 700 tawanan perang Ukraina berada di wilayah Republik Rakyat Lugansk (LPR), di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF)
"Sekitar 700 tawanan perang saat ini berada di wilayah LPR. Tentu saja, angka ini terus berubah, meningkat. Apa yang akan terjadi pada mereka: Saya pikir pengadilan yang akan memutuskan, pengadilan yang akan memutuskan," ungkapnya.
Ditambahkan olehnya, hukuman akan tergantung pada pelanggaran yang dilakukan oleh masing-masing individu.