Ajarkan Tidak Ada yang Gratis, Orang Tua Ini Suruh Anaknya Bekerja
JAKARTA - Memanjakan anak memang hal yang biasa tetapi bagaimana dengan orang tua yang memilih mempekerjakan anaknya? Cerita ambisius ini datang dari pasangan Sophie dan Phil McGennity dari Preston.
Anak-anak mereka, Crystal (8) dan Hallie (3) menjalani pekerjaan paruh waktu di berbagai tempat di sekitar rumah.
Keduanya bekerja setelah melakukan kewajiban, yaitu sekolah. Crystal akan pergi bekerja setelah sepulang dari sekolah dan Hallie dari nursery. Kemudian mereka ikut bersama orang tua mereka hingga jam enam sore.
Sophie dan Phil memiliki taman trampolin di mana kedua anak mereka bekerja untuk membersihkan lantai.
Itu hanya jadwal hari Senin dan Selasa. Hari Rabu hingga Minggu, keduanya bekerja di tempat les berpacu kuda. Di sana mereka belajar dan memberi makan dan membersihkan kadang setiap hari.
Ada alasan di balik anak-anak mereka bekerja. Sophie dan Phil ingin mengajarkan anak-anak bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis. “Saya ingin mereka menang dalam hidup ini sehingga mereka tidak perlu khawatir soal uang dan stabilitas,” kata Sophie dilansir dari Dailymail, Selasa, 27 Oktober.
Baca juga:
Sophie pun bercerita ia bekerja sejak muda di berbagai klub begitu juga sang suami. Oleh karena itu, mereka merasakan betapa sulitnya mencapai hidup baik dan semua hanya dilakukan dengan menggapainya melalui bekerja.
“Kami tidak memaksa mereka untuk melakukan apapun, kami hanya meminta mereka untuk menyelesaikan komitmen dan mereka bisa keluar ketika mereka sudah selesai.”
Ternyata, aksi ini menimbulkan respons negatif dari orang-orang di sekitar mereka. “Namun mereka suka mengeluh ketika anak mereka adalah pemalas, maka itu etos kerja kuat harus diajarkan sejak dini dan itu mengapa anak-anak kami sukses pada masa muda.”
Di rumah, Crystal dan Hallie juga membereskan tempat tidur mereka sendiri dan mencuci baju dengan mesin.
“Crystal mendapat pekerjaan rumah dari sekolah setiap minggu dan ia mendapat tugas tambahan karena ia selalu mengumpulkan tugas di hari sekolah memberikan tugasnya.”
“Mereka tidak dimanja, disogok, atau diatur, jika mereka memenuhi komitmen mereka, mereka layak mendapat balasan.”