Zulkifli Hasan Ngaku Bahas Minyak Goreng Sebulan Sebelum Ditunjuk Jadi Mendag

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, sebelum dirinya didapuk menjadi menteri, ia bertemu dengan para pelaku usaha terkait dengan masalah minyak goreng curah agar bisa dijual di harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

"Sebulan yang lalu saya diskusi dengan teman-teman pelaku usaha minyak sawit, ada skala prioritas, prioritas Presiden (Jokowi) itu Rp 14.000, jadi minyak curah sampai di tempat, diterima ada barangnya. Itu enggak tuntas (harga masih di atas HET)," katanya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu 15 Juni.

Menurut Zulkfili Hasan, ada cara untuk bisa menyelesaikan persoalan minyak goreng curah ini sesuai dengan HET. Namun, dia enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Saya diskusi dengan teman-teman, ada beberapa cara, tapi tunggu lah sehari-dua hari, yang saya kira bisa dengan cepat mengatasi (masalah HET) yang lama kemarin (tidak selesai)," tuturnya.

Saat ditanya mengenai rencana pemerintah untuk menghapus minyak goreng curah, Zulhas tidak ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

Namun, dia mengakui ada rencana menggantikan minyak goreng curah dengan kemasan sederhana.

"Curah sama kemasan itu bedanya. Paling 500. Katanya 1.000 (kemasan) yang bagus. Itu problemnya kita selesaikan," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, hanya ada dua negara yang masih menggunakan minyak goreng curah.

Negara tersebut adalah Bangladesh dan Indonesia.

Karena itu, Luhut ingin menghapus minyak goreng curah dan menggantinya ke kemasan sederhana. Rencananya, penghapusan tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Jadi kita mau curah ini kita bikin kemasan sederhana, bertahap ya," ujar Luhut di kantor BPKP, Jakarta, Rabu, 15 Juni.

Menurut Luhut, nantinya harga minyak goreng kemasan sederhana pengganti minyak goreng curah tersebut akan diupayakan di harga Rp14.000 per liter.

Luhut meyakini harga tersebut bisa dijaga, dengan catatan suplai bahan baku minyak goreng sederhana mencukupi.

"Market mecanism, kalau suplai-nya cukup ya jalan," ucap Luhut.