Diperiksa Imigrasi, Bule Aussie yang Panjat Pohon Keramat di Tabanan Bali Sudah 2 Kali Beraksi
DENPASAR - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali memeriksa bule Australia Samuel Lockton yang viral memanjat pohon keramat di Pura Dalem Prajapati, di Desa Adat Kelaci Kelod, Banjar Dakdakan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkum HAM) Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu mengatakan dari hasil pemeriksaan, bule Aussie itu mengakui dirinya memanjat pohon keramat.
"Yang bersangkutan juga mengakui bahwa sebelumnya pernah memanjat sebanyak dua pohon di daerah Canggu untuk menyalurkan hobinya," kata Anggiat dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Bali, Senin, 13 Juni.
Samuel Lockton masuk ke Indonesia pada 6 Juni 2022 di Bandara Ngurah Rai menggunakan Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VKSK).
"Yang bersangkutan datang ke Indonesia dalam rangka berlibur di Bali. Saat ini yang bersangkutan telah memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bali atas perbuatannya tersebut. Dia mengaku tidak mengetahui perbuatannya tersebut telah mengganggu ketertiban umum dan tidak mempunyai maksud untuk tidak menghormati budaya Bali," papar Anggiat.
Diberitakan sebelumnya, bule Aussie ini memanjat pohon beringin yang disakralkan di kuburan Desa Adat Kelaci Kelod, Banjar Dakdakan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (11/6) sore.
"Yang bersangkutan tidak tahu daerah tersebut adalah areal sakral bagi umat Hindu dan yang bersangkutan memang mempunyai hobi memanjat pohon untuk menikmati keindahan alam," kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, Minggu, 12 Juni.
Saat itu, warga setempat menemukan bule itu memanjat pohon beringin. Di atas pohon, bule Australia ini mendokumentasikan situasi di sekitar Pura Dalem Adat Klaci Kelod.
Oleh warga, bule itu diminta turun. Saat diinterogasi, Samuel Locton mengaku punya hobi memanjat phon tinggi.
"Alasannya dia ingin memperlihatkan kepada orang orang yang ada di negaranya bahwa di Bali masih banyak ada pohon-pohon besar tinggi dan indah. Yang bersangkutan pada saat itu dalam keadaan sadar tidak dalam pengaruh minuman berakohol hanya saja sangat mencintai keindahan alam terutama terhadap pohon-pohon besar," imbuh Ranefli.