Investasikan Dana Kelolaan Pendidikan Rp119,1 Triliun di SBN Hingga Obligasi Korporasi, LPDP Incar Return 5,6 Persen
JAKARTA – Jumlah dana kelolaan yang pegang Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun. Terbaru, Badan Layanan Umum (BLU) milik pemerintah itu diproyeksi bakal mengantongi modal sebesar Rp119,1 triliun hingga penghujung 2022 mendatang.
Besarnya nilai kapitalisasi itu menuntut kemampuan manajemen pengelolaan dana yang handal demi memastikan imbal hasil optimal agar dapat digunakan untuk program pendidikan strategis pemerintah.
Direktur Investasi LPDP Muhammad Oriza mengatakan pihaknya telah menyusun sejumlah strategi demi memaksimalkan imbal hasil yang didapat. “Tahun lalu kami memang return-nya di atas BI rate (suku bunga Bank Indonesia) yang 3,5 persen yaitu sebesar 5,6 persen sehingga memang yield kita di atas rata-rata,” ujarnya kepada wartawan melalui saluran virtual pada Jumat, 10 Juni.
Menurut Oriza, sejumlah dana LPDP disebar ke berbagai instrumen investasi dan tidak hanya terpaku pada salah satu jenis tertentu.
Baca juga:
“Kalau hanya deposito, walaupun cukup likuid, itu tergolong kecil untuk return-nya berkisar 3 persen hingga 3,5 persen. Untuk itu kita tempatkan juga di beberapa sektor, seperti surat berharga negara (SBN) dan juga obligasi korporasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, anak buah Sri Mulyani itu memastikan jika pengelolaan dana investasi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta memperhatikan aspek akuntabilitas keuangan.
“Khusus yang obligasi korporasi tentu saja ditempatkan pada perusahaan yang memiliki rating tinggi,” tegasnya.
Sebagai informasi, rekapitulasi dana LPDP pada penghujung tahun lalu tercatat sebesar Rp99,1 triliun. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyatakan berkomitmen untuk melakukan penempatan dana tambahan sebesar Rp20 triliun yang telah masuk dalam pagu APBN 2022.