Pakai Sistem Syariah, Islamic Development Bank Biayai Tol Transjawa Selatan Rp2,1 Triliun
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menginformasikan bahwa Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IsDB) secara resmi mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan Trans South-South tahap 2 (TRSS-2) senilai 150 juta dolar AS atau setara Rp2,1 triliun (kurs APBN Rp14.350).
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari mengatakan komitmen tersebut melengkapi total pembiayaan proyek yang mencapai 450 juta dolar AS.
“Ruas jalan yang akan dibangun berlokasi di Provinsi Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Jalan tol dengan estimasi panjang sekitar 67,7 km, termasuk jembatan sepanjang 443 meter, akan meliputi wilayah Kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul,” ujarnya pada keterangan resmi dikutip Selasa, 7 Juni.
Menurut Rahayu, sokongan pembiayaan dari IsDB tersebut bakal menggunakan skema keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
“Tujuan pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian Selatan. Selain itu, adanya jalan TRSS-2 ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan,” tuturnya.
Rahayu menambahkan, IsDB sebelumnya juga berpartisipasi dalam pembiayaan proyek TRSS-1 sebesar 250 juta dolar AS, meliputi Service Ijarah 15 juta juta dolar AS dan Istisna 235 juta juta dolar AS.
Baca juga:
- Fantastis! Sepanjang 2020, Gaji Bos Pengelola Borobudur Tembus Rp121 Juta per Bulan
- Sowan ke DPR, Mahfud MD Minta Tambahan Anggaran Rp24 Miliar untuk Amankan IKN dan Pemilu
- Sebelum Harga Tiket Naik Rp750 Ribu, Pengelola Borobudur Hancur-hancuran Rugi Rp67,94 Miliar pada 2020 dari Untung Rp167,74 Miliar pada 2019
Perjanjian pembiayaan terdahulu ini ditandatangani pada 16 Mei 2017 dan akan closed pada 2023 mendatang. Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km dilaksanakan sebagai upaya pemerintah menyambung koridor selatan Jawa sepanjang 1.400 km.
“Harapannya, pada saat keseluruhan pembangunan infrastruktur diselesaikan, maka waktu tempuh perjalanan dapat dipotong hingga setengahnya. Melalui kondisi transportasi yang semakin lancar dan singkat, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut diharapkan akan semakin meningkat dan dapat mendorong kenaikan pendapatan masyarakat,” terang dia.
Adapun, penandatanganan kolaborasi terbaru dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dengan Vice President (Operation) IsDB Mr. Mansur Muhtar, serta disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta Presiden IsDB Dr. Muhammad Sulaiman Al Jaseer.
“Pembiayaan TRSS ini merupakan bagian dari keseluruhan komitmen kerja sama pemerintah Indonesia dan IsDB untuk terus mengembangkan kemitraan pembangunan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara anggota dan ekonomi terbesar IsDB,” tutup Rahayu.