Keamanan Siber Ukraina Laporkan Telepon Pejabat di Negaranya Jadi Target Peretasan Saat Invasi Rusia
JAKARTA - Seorang pejabat senior keamanan siber Ukraina, Senin, 6 Juni menyatakan bahwa telepon pejabat Ukraina telah menjadi sasaran peretas saat Rusia melakukan invasinya ke negara mereka.
Victor Zhora, wakil kepala Layanan Komunikasi Khusus Negara Ukraina, mengatakan bahwa telepon yang digunakan oleh pegawai negeri negara tersebut telah menjadi sasaran penargetan berkelanjutan.
"Kami melihat banyak upaya untuk meretas telepon pejabat Ukraina, terutama dengan penyebaran malware," kata Zhora kepada wartawan pada konferensi pers online yang menandai 100 hari sejak pasukan Rusia menyerbu dan melintasi perbatasan mereka.
Namun Zhora mengatakan layanannya, sejauh ini, tidak melihat bukti bahwa perangkat Ukraina telah disusupi.
Peretasan perangkat para pemimpin pemerintah Ukraina telah menjadi isu dalam agenda internasional menyusul serangkaian pengungkapan tahun lalu tentang bagaimana telepon yang digunakan oleh presiden, menteri, dan pejabat pemerintah lainnya telah ditargetkan atau dikompromikan.
Baca juga:
Kemampuan untuk meretas perangkat tersebut dari jarak jauh dan tidak terlihat menggunakan perangkat lunak mata-mata yang canggih, kadang-kadang disebut peretasan "zero click" karena tidak memerlukan interaksi dari korban , memang sangat ditakuti.
Pada bulan April, Reuters melaporkan bahwa pejabat tinggi Komisi Eropa telah menyatakan bahwa ponsel mereka telah menjadi target peretasan menggunakan spyware tanpa klik ini.
Zhora mengatakan dia dan rekan-rekannya menyadari ancaman penyusupan tanpa klik ini tetapi menolak berkomentar apakah mereka mengetahui upaya semacam itu terhadap perangkat mereka sendiri selama ini. “Ini terus kami pantau,” ujarnya.