260 Ruang Belajar SD Hingga SMP di Garut Rusak Membahayakan Siswa
JABAR - Dinas Pendidikan menyebutkan sekitar 260 ruang belajar dari jenjang SD hingga SMP negeri di sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut dalam kondisi rusak dan membahayakan sehingga perlu perbaikan.
"Sudah ada datanya di kecamatan ada 260 ruang kelas SD dan SMP yang rusak berat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin di Garut, dikutip dari Antara, Senin 6 Juni.
Ia menuturkan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terus menginventarisasi setiap bangunan sekolah maupun ruang kelas yang rusak berat, sedang maupun dalam kondisi bagus.
Data sementara di lapangan, kata dia, khusus ruang kelas yang rusak berat tercatat 260 kelas, kondisi itu akan diperbaiki secara bertahap pada tahun anggaran 2022 maupun 2023.
"Untuk perbaikannya di tahun 2022 ada, ada juga nanti 2023 diperbaikinya," kata Ade.
Baca juga:
- 'Cemburu' Jokowi Disambut Saat Formula E Jakarta, Gun Romli Skak Mat Mardani PKS: Sirik karena Gak Disambut, Siapa Ente?
- Arkana Aidan Misbach, Anak Angkat Sandaran Batin Ridwan Kamil Kehilangan Eril
- Pertanyakan Sumber Dana Relawan Pilpres 2024, Denny Siregar Balas Trimedya: Dapet Kursi Selalu Tebar Duit, Akhirnya Mengukur Semua Pakai Duit
- Mahfud MD Bakal Dalami Alasan Polri Tak Pecat Raden Brotoseno karena Berperilaku Baik
Menurut dia, data ruang kelas yang rusak itu masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan jumlah ruang kelas yang ada di tingkat SD dan SMP sebanyak 10.200 kelas.
"Jumlahnya kecil untuk yang rusak berat dari jumlah 10.200 kelas yang ada," katanya.
Ia menambahkan jumlah ruang kelas yang rusak seringkali datanya bisa lebih banyak, karena yang sebelumnya masuk kategori rusak sedang bisa jadi beberapa hari kemudian menjadi berat.
"Untuk SD misalkan datanya dinamis, rusak hari ini, runtuh di hari berikutnya," kata Ade.
Ia mengimbau pihak sekolah agar tidak menggunakan bangunan rusak berat untuk kegiatan belajar mengajar karena bisa m