Perusahaan Pelayaran Milik Tommy Soeharto Ini Berhasil Raup Laba Rp48,21 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp10,48 Miliar

JAKARTA - Perusahaan pelayaran milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berhasil meraup laba bersih 3,36 juta dolar AS atau setara Rp48,21 miliar (kurs Rp14.349) pada kuartal I 2022. Raihan ini merupakan kinerja positif setelah pada periode yang sama tahun 2021 perseroan meraup rugi bersih sebesar 730,9 ribu dolar AS (sekitar Rp10,48 miliar).

Direktur Utama HITS Kemal Imam Santoso mengatakan, laba bersih ini didorong dari raihan pendapatan usaha pada kuartal I 2022 sebesar Rp363,33 miliar. Angka tersebut melonjak 43,91 persen year-on-year (yoy) dari Rp251,86 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

"Solidnya posisi topline masih ditopang oleh segmen bisnis jasa sewa kapal milik perseroan. Secara rinci, jasa sewa kapal gas alam cair memberikan kontribusi sebesar 7,78 juta dolar AS pada kuartal I 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin 6 Juni.

Selain menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi perseroan, jasa sewa kapal gas alam cair juga menjadi sub segmen bisnis dengan pertumbuhan terbesar, yakni sekitar 135,08 persen yoy dibandingkan dengan periode triwulan I 2021 dengan torehan 3,32 juta dolar AS.

Sementara itu, pendapatan segmen bisnis HITS lain seperti jasa pengelolaan kapal, jasa pengelolaan awak kapal dan pusat pelatihan awak kapal kompak tumbuh masing-masing 242,71 persen, 4,96 persen, dan 71,53 persen menjadi sebesar 930.984 dolar AS, 366.673 dolar AS, dan 93.204 dolar AS.

Untuk mendongkrak kinerja, perseroan juga menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan perusahaan jasa pembangunan kapal keruk asal Belanda, Amsterdam Shipyards BV (ASY).

Dalam perjanjian ini, HITS melalui salah satu anak usahanya, PT Humpuss Maritim (HUMI) akan membangun kapal Trailing Suction Hopper Dredgers (TSHD) dan menunjuk ASY sebagai pihak yang membangun, commissioning, dan pengiriman atas kapal tersebut ke Indonesia.

Pekerjaan pembangunan kapal, pengujian, dan uji coba akan dilakukan di galangan kapal milik ASY di Amsterdam, Belanda, dengan kapasitas muat material antara 3.000 hingga 4.000 meter kubik. Rencananya, proyek ini akan mulai dilaksanakan pada tahun ini.

"Secara teknis kami akan diskusi secara intensif untuk pelaksanaanya baik dari sisi teknis maupun komersial," katanya.