Luhut Khawatir, Libur Panjang Pekan Depan akan Picu Kenaikan Kasus Baru COVID-19

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku khawatir kasus baru penularan COVID-19 akan melonjak pada masa libur panjang akhir bulan ini.

Saat ini, kata Luhut, Amerika Serikat dan Eropa sedang menghadapi masalah gelombang kedua penyebaran COVID-19. Untuk itu, dia minta, semua jajaran kementerian menerapkan dan mengedepankan protokol kesehatan, guna menghindari Indonesia mengalami hal yang sama dengan kedua negara tersebut.

"Ini ada libur panjang minggu depan saya terus terang sangat khawatir. Saya sampaikan ke teman-teman menteri supaya mengingatkan menjaga protokol kesehatan," katanya, dalam acara Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) bertajuk 'Outlook 2021', Rabu, 21 Oktober.

Seperti diketahui, Luhut sejak beberapa waktu lalu ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan kasus COVID-19 di delapan provinsi dengan angka penularan tertinggi. Ia mengatakan telah menerapkan tiga strategi untuk menunaikan tugas dari presiden tersebut.

Strategi yang dimaksud Luhut adalah perubahan perilaku dan deteksi awal penyebaran COVID-19. Kedua, pembangunan pusat-pusat karantina dan isolasi. Ketiga, manajemen perawatan COVID-19.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 selama libur panjang pada pekan depan. Doni meneruskan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Bapak Presiden mengingatkan, bahwa tidak lama lagi kita akan menghadapi libur panjang, dan biasanya libur panjang akan menimbulkan masalah bagi kesehatan. Kasus COVID-19 meningkat, seperti yang terjadi pada akhir Juli," ujarnya, di Cisarua, Selasa, 20 Oktober.

Doni mengatakan, Presiden Jokowi khawatir lonjakan kasus COVID-19 yang memuncak di sejumlah kota besar di Pulau Jawa pada awal September 2020 kembali terulang.

"Kita harus bisa mengatur diri, selama liburan panjang tidak ada kerugian yang ditimbulkan. Liburan harus aman nyaman tanpa kerumunan. Momentum kita hadir di sini mengajak masyarakat agar betul-betul bisa mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mencuci tangan sesering mungkin," tuturnya.

Namun, Doni bersyukur berkat kerja keras seluruh elemen, seperti TNI-Polri dan relawan bisa kembali menurunkan trafik penambahan kasus COVID-19.

"Dengan kerja keras dari seluruh komponen, baik di pusat maupun di daerah, dibantu oleh seluruh unsur yang ada TNI, Polri, relawan tentunya, serta tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat, kasus positif COVID mengalami perlambatan," katanya.