Menangkan Proyek Bendungan di Pulau Sumbawa Rp272 Miliar, Waskita Karya Optimistis Target Kontrak Baru Tercapai Rp30 Triliun

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk memenangkan tender proyek infrastruktur untuk pekerjakan Proyek Remedial dan Penanganan Sedimentasi Bendungandi Pulau Sumbawa IV yang berlokasidi Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Bima dan Dompu ini bernilai Rp272 miliar.

Penandatanganan kontrak kerja dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan SDA IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syamsudin ST.,MT dan Senior Vice President (SVP) InfrastuctureI Division Waskita Karya, I Nyoman Agus Pastima di Kantor Balai Wilayah Sungai Nusa TenggaraI pada Senin, 23 Mei 2022.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho mengatakan tujuan pekerjaan proyek ini adalah untuk mengoptimalisasi fungsi bendungan khususnya di Pulau Sumbawa. "Nantinya bendungan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, yang mana bendungan tersebut di samping sebagai fasilitas ketersediaan air untuk pemukiman serta pertanian saat kemarau," katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Juni.

Selain itu, lanjut Novianto, proyek tersebut juga dapat mencegah terjadinya bahaya banjir terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Adapun, ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan Waskita meliputi persiapan, pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan sipil berupa perbaikan-perbaikan untuk memaksimalkan fungsi bendungan tersebut.

"Sementara jangka waktu pelaksanaan pekerjaan membutuhkan waktu 450 hari," jelasnya.

Menurut Novianto, pemenangan tender ini menambah capaian Nilai Kontrak Baru (NKB) yang diraih oleh Perseroan dimana pada April 2022 telah mencapai Rp7,48 triliun atau meningkat 347 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Perolehan NKB tersebut bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 34,36 persen, BUMN dan BUMD 1,84 persen, pengembangan bisnis anak usaha 7,26 persen dan swasta 56,53 persen.

Sementara itu, kata Novianto, berdasarkan segmentasiti peproyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektifitas infrastruktur 76,59 persen, anakusaha 7,26 persen, gedung 5,90 persen, EPC 2,41 persen dan sumber daya air (SDA) 7,83 persen.

"Dengan implementasi strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita dan dukungan Pemerintah, Perseroan optimistis target NKB tahun ini sebesar Rp30 triliun dapat tercapai," jelasnya.