Polda Metro Tak Akan Ubah Keputusan Soal Kegagalan Fahri di Seleksi Bintara

JAKARTA - Polda Metro Jaya tak akan mengubah keputusan soal tak menerima Fahri Fadilah Nur Rizki (21) dalam proses seleksi penerimaan Bintara. Sebab buta warna parsial calon siswa menjadi alasan utama yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Sikap Polda Metro Jaya sampai hari ini kami tidak mengubah keputusan itu karena keputusan tersebut bisa dipertanggungjawabkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Kamis, 2 Juni.

Fahri yang disebut menderita buta warna ini berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Kondisi ini yang menjadi dasar tak diterimanya pemuda tersebut.

Kemudian, kegagalan Fahri pun terjadi pada tahap supervisi. Di mana, di tahapan ini semua persyaratan yang harus dimiliki atau dipenuhi para calon siswa Bintara diperiksa ulang.

"Dalam kegiatan supervisi atau quality control, Polda Metro Jaya tentunya mempedomani (regulasi, red) Mabes Polri karena supervisi dari Mabes Polri. Hasil supervisi menemukan yang bersangkutan memilkiki gangguan terhadap matanya," papar Zulpan.

Polda Metro Jaya menegaskan memiliki data untuk membuktikan Fahri mengalami buta warna parsial. Sehingga, diputuskan tak meloloskannya.

"Kami memiliki data, rekaman uji ulang tersebut. Yang mana yang bersangkutan memang tidak mampu melewati tes sehingga kesimpulan tim dokter, yang bersangkutan buta warna parsial. Sehingga tidak dapat mengikuti pendidikan sebagai anggota Polri," kata Zulpan

Fahri Fadilah Nur Rizki (21) sebelumnya mendadak viral di media sosial karena pengakuannya. Dia menyatakan adanya kejanggalan dalam penerimaan siswa Bintara Polri di Polda Metro Jaya. Kejanggalan itu karena namanya tiba-tiba diganti dengan peserta lain.

Fahri menyebut dirinya digagalkan padahal telah dinyatakan lulus. Dia berada di peringkat 35 dari 1.200 calon siswa Bintara.

Nama Fahri justru digantikan oleh calon siswa lain yang sebelumnya telah dinyatakan tak lulus atau gagal.

Polda Metro Jaya yang menanggapi perihal viralnya pengakuan itu menyebut Fahri gagal karena mengalami buta warna parsial. Di mana, syarat mutlak menjadi anggota Polri haruslah sehat secara jasmani dan rohani.