Damkar Makassar Kirim Personel Khusus Bantu Pencarian Korban KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam
MAKASSAR - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makasar, Sulawesi Selatan, mengutus empat personel khusus membantu pencarian 11 orang korban yang masih dinyatakan hilang usai tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 2 di perairan Selat Makassar.
"Ditugaskan personel rescue yang bertugas untuk bergabung dengan KN Kamajaya Basarnas sebanyak empat orang, dengan kompetensi melakukan penyelamatan di perairan," ujar Kepala Damkar Makassar, Muhammad Hasanuddin dikutip Antara, Senin, 30 Mei.
Personel yang ditugaskan akan bergabung dengan Tim gabungan Search and Rescue (SAR) menggunakan kapal Basarnas ikut dalam operasi SAR di Selat Makassar sekitar Perairan Kecamatan Kalmas Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
"Lama operasi direncanakan selama tiga hari dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ujar Hasanuddin.
Selain Basarnas, pencarian korban juga melibatkan tim personel dari TNI Polri dengan menggunakan alusista TNI Angkatan Laut, helikopter Angkatan Udara, serta kapal Polairud. Di hari ketiga pencarian belum ditemukan adanya korban meninggal dunia.
Baca juga:
- Perkembangan Terkini Pencarian Eril, Tim SAR Fokus di Wilayah Marzili, Tapi Terkendala Keruhnya Air
- Kapan Indonesia Bebas Masker Sepenuhnya? Menkes: Kita Lihat Bulan Juni, Mudah-mudahan Bisa Relaksasi
- Mendagri Tito Kasih Izin Ridwan Kamil di Swiss Hingga 4 Juni 2022
- Kirim 1.400 unit Rudal Stinger ke Ukraina, Amerika Serikat Pesan Rudal Baru Senilai Rp9 Triliun
Diberitakan sebelumnya, KM Ladang Pertiwi 02 yang mengangkut 42 orang bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere pada Rabu (25/5). Kapal ini hendak menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pemantawan, Pulau Masalima, Pulau Salirian, dan Pulau Pamalikan.
Kapal dikabarkan tenggelam pada Kamis (26/5) 03.30 WITA di bagian Selat Makassar. Pada hari ketiga pelaksanaan operasi SAR, tercatat 31 orang dinyatakan selamat, dan 11 orang lainnya masih dicari.
Kapal tersebut selain membawa penumpang, juga diduga membawa barang-barang berat lainnya sehingga kapal tersebut over kapasitas saat diterjang ombak dalam kondisi cuaca ekstrem.