Relawan BPBD di 28 Kecamatan Lebak Diminta Mulai Waspadai Cuaca Buruk
BANTEN - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta agar relawan BPBD daerah setempat memantau cuaca buruk yang ditandai hujan lebat, petir disertai angin kencang.
"Kita minta relawan dapat mengoptimalkan pemantauan sehubungan cuaca buruk yang melanda daerah ini," kata Agus di Lebak, Senin 30 Mei.
Dia pun meminta masyarakat Lebak meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan dimulai pada hari ini Senin 30 Mei.
Intensitas hujan sedang mulai terjadi di Lebak, dan berpeluang tinggi pada malam hari. Karena itu, Agus meminta relawan BPBD di 28 kecamatan meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk tersebut.
Selain itu juga relawan diminta mendatangi lokasi rawan bencana alam untuk memberikan edukasi penyelamatan kepada masyarakat.
Minimal, kata dia, masyarakat dapat menyelematkan diri sendiri dari ancaman bencana itu.
Selama ini, cuaca buruk dapat mengakibatkan banjir, tanah bergerak, angin puting beliung, pohon tumbang, dan longsoran tanah.
"Kami meyakini dengan kewaspadaan para relawan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan dan tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, relawan BPBD tingkat kecamatan selalu berkoordinasi dengan aparatur camat, desa dan masyarakat setempat.
Baca juga:
- Istri Ridwan Kamil Atalia: Mohon Keikhlasannya Doakan Eril
- Wali Kota Gibran Panjatkan Doa untuk Anak Ridwan Kamil: Semoga Cepat Ditemukan
- Perkembangan Terkini Pencarian Eril, Tim SAR Fokus di Wilayah Marzili, Tapi Terkendala Keruhnya Air
- Berjaket Kuning, Ridwan Kamil Ikut Lihat Tim SAR Swiss Cari Putranya yang Hilang di Sungai Aare
Apabila, terjadi bencana alam akibat cuaca buruk itu maka cepat melaporkan kepada BPBD Kabupaten Lebak untuk segera ditindaklanjuti agar tidak banyak menimbulkan korban jiwa.
BPBD Lebak kini mempersiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga yang dilanda bencana alam.
Peralatan evakuasi itu, di antaranya kendaraan operasional sepeda motor dan mobil, perahu karet, tambang, senso atau gergaji mesin, pakaian pelampung, pakaian penyelam, dan tenda untuk pengungsian.
Selain itu juga pengadaan logistik bahan pokok, lauk pauk, aneka makanan kering, minuman kemasan, kendaraan dapur umum dan obat- obatan.
"Kami menjamin ketersediaan logistik cukup untuk enam bulan kedepan," tandasnya.