Nelayan Belitung Punya Produk Cetak Alami, KKP Harap Bisa Tampil di G20
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong karya anak bangsa bisa tampil di ajang G20 tahun ini. Salah satunya berbagai produk cetak alami dari berbagai sumber daya alam tumbuhan, termasuk di sekitar kawasan perairan yang terdapat di sejumlah kampung nelayan.
"Hasil pemberdayaan wanita nelayan dalam bentuk ecoprint (cetak alami) direncanakan akan dipamerkan pada rangkaian kegiatan Presidensi Indonesia G-20 pada bulan Oktober hingga November mendatang," kata Plt. Direktur Perizinan dan Kenelayanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP Mochamad Idnillah, dalam rilis dikutip Antara, Minggu 29 Mei.
Ia mencontohkan, Desa Suak Gual di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang telah dicanangkan sebagai Kampung Nelayan Maju sejak Maret 2021, memiliki produk ecoprint atau cetak alami menjadi salah satu nilai jual desa ini yang akan dibawa ke ajang internasional Presidensi G-20.
Ia mengemukakan bahwa desa Suak Gual memiliki keanekaragaman sumber daya alam tumbuhan beragam yang berpotensi menjadi produk cetak alami dari berbagai tumbuhan lokal.
“Potensi itu kita manfaatkan dengan memberdayakan wanita nelayan setempat. Mereka mudah dan tidak gagap menerima inovasi sehingga kami coba latih dan berikan bantuan berupa kain serta perlengkapan pendukung untuk mengembangkan ecoprint tersebut,” ujarnya.
Baca juga:
Idnillah mengatakan Suak Gual sebagai salah satu kampung nelayan maju karena didukung struktur geografi dan semangat para penduduknya untuk mengikuti setiap pelatihan yang diadakan KKP.
Banyaknya daun dan bunga yang hanya ada di Desa Suak Gual, lanjutnya, sebagai bahan dasar alami juga membuat produk cetak alami di desa ini menjadi lebih unik dan artistik.
Adapun beberapa produk yang berhasil dibuat oleh masyarakat Desa Suak Gual berupa tas tangan, goodie bag, selendang, pashmina, tas laptop, pouch, dan topi dengan kualitas yang layak untuk pasar internasional.