KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam di Selat Makassar Tak Punya Izin Penumpang, 25 Orang Masih Hilang
MAKASSAR - Otoritas Syahbandar Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan, KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar, tidak memiliki izin pelayaran penumpang. Kapal ituhanya mengantongi izin penangkapan ikan.
"Kalau untuk status kapal, itu kapal nelayan, dan bukan kapal barang atau penumpang," ujar Koordinator Syahbandar Pos Paotere Makassar, Nufrizal dikutip Antara, Sabtu, 28 Mei.
Mekanisme untuk mendapatkan izin berlayar harus mendapatkan persetujuan dari Syahbandar Perikanan, di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sehingga pihaknya tidak mengetahui pasti izin yang dimiliki pemilik kapal tersebut.
"Untuk izin persetujuan berlayar itu (diterbitkan) di syahbandar perikanan," katanya.
Kapal kayu KM Ladang Pertiwi, sambung Nufrizal, tidak melaporkan kedatangan saat sandar di Pelabuhan Rakyat Paotere, maupun saat berangkat yang membawa barang dan penumpang, hingga karam di perairan Selat Makassar pada Jumat, (27/5).
"Kapal ini datangnya tidak pernah melapor, begitu juga saat berangkat tidak melapor selama kegiatan disini. Tidak pernah ada laporan. Kalau terkait penumpang yang ada di kapal itu, kami tidak tahu," kata Nufrizal.
Selain itu, pihak syahbandar Pos Paotere telah mengeluarkan peringatan pada 26-27 Mei 2022 kepada pemilik kapal mengingat cuaca buruk terjadi selama dua hari tersebut sesuai prakiraan BMKG setempat.
"Datanya ada, karena sejak tanggal 25 Mei dan 26 Mei tidak dikeluarkan izin berlayar dari Pos, begitu pula pada tanggal 27 Mei. Sudah dikeluarkan larangan berlayar karena cuaca ekstrim," tuturnya.
Baca juga:
Sebelumnya, KM Ladang Pertiwi ini mengangkut puluhan penumpang dikabarkan mengalami kecelakaan laut di Perairan Selat Makassar, pada Kamis (26/5), setelah bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere Kota Makassar, menuju Pulau Liukang Kalmas, Kabupaten Kepulauan Pangkajene (Pangkep) pada Rabu (25/5).
Dari informasi yang diterima, penumpang kapal sebanyak 42 orang, 17 orang penumpang di antaranya dinyatakan selamat setelah ditolong tiga kapal yakni, Kapal TB Sabang, TB Max dan TB Cipta pada Jumat (27/5) saat melintas di lokasi kejadian.
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulsel, Djunaidi mengatakan, untuk perkembangan saat ini, sebanyak 17 orang dinyatakan selamat, sisanya 25 orang penumpang masih dilakukan pencarian di titik lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
"Malam ini kita hentikan pencarian untuk sementara waktu, dan besok dilanjutkan dengan melaksanakan penyisiran di lokasi. Dari kejadian itu, sebanyak 17 orang dinyatakan selamat, selebihnya tetap dilakukan pencarian," papar Djunaidi.