Polisi: Cai Changpan Mati Lemas, Ada Kekerasan Tumpul pada Leher yang Menyumbat Jalan Nafas

JAKARTA - Polisi memastikan jasad pria yang ditemukan tewas gantung diri di kawasan pabrik pembakaran ban di Hutan Jasinga, Bogor, identik dengan Cai Changpan. Sebab, beberapa ciri fisik pada tubuhnya serupa dengan narapidana narkoba Lapas Klas I Tangerang yang kabur.

"Bahwa beberapa ciri-ciri ini identik dengan terpidana mati Cai Changpan, mulai dari sidik jari, tato, ini identik dengan terpidana," ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana kepada wartawan, Senin, 19 Oktober.

Sementara berdasarkan hasil autopsi di RS Polri Kramat Jati ditemukan bekas luka di lehernya dan penyebab kematiannya karena tak bisa bernapas.

"Setelah di autopsi, ditemukan pada leher terdapat luka lecet tekan berjalan dari kiri bawah ke kanan atas. Tidak ditemukan luka lain," ungkap Nana.

"Jadi penyebab matinya orang adalah akibat kekerasan tumpul pada leher yang menyumbat jalan nafas sehingga mengakibatkan mati lemas," sambung Nana.

 

Dengan telah terkonfirmasinya penyebab tewasnya Cai Changpan, kata Nana, pihaknya akan berkoordinasi dengan Lapas Klas I Tangerang untuk penyerahan jenazah. Namun, saat ini jenazah itu masih berada di RS Kramat Jati.

"Kemudian tindak lanjut kami selanjutnya saat ini untuk almarhum terpidana mati masih di rumah sakit Kramat Jati dan dalam waktu dekat kami sematkan ke lapas pimpinan Lapas tingkat I Tangerang," kata Nana.

Sebelumnya, jasad Cai Changpan ditemukan tewas tergantung di kawasan pabrik pembakaran ban di Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 17 Oktober.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 385/Pid.Sus/2017, Cai Changpan dijatuhi hukuman mati karena terbukti menjalankan bisnis narkotika jenis sabu.

Namun pria yang dikabarkan memiliki keterampilan militer itu berhasil kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, dengan membuat galian lubang sebagai akses melarikan diri dari sel tahanan pada Jumat 18 September.