Rupiah Senin Menguat Berkat Pertumbuhan Ekonomi China yang Terangkat 4,9 Persen
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Senin 19 Oktober. Rupiah dibuka menguat 28 poin ke level Rp14.670 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepal aRiset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, awal pekan ini, pasar dibuka dengan sentimen positif yang mendorong penguatan harga aset berisiko.
"Pasar merespon positif optimisme dari Nancy Pelosi bahwa stimulus fiskal AS bisa diluncurkan sebelum pemilu," ujar Ariston kepada VOI.
Sentimen positif juga datang dari data pertumbuhan ekonomi China kuartal III 2020 yang lebih baik dari kuartal sebelumnya. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi China berhasil berbalik arah ke level 4,9 persen pada kuartal III tahun ini.
"Sentimen eksternal ini bisa membantu penguatan rupiah hari ini," jelasnya.
Sementara dari dalam negeri, kondisi yang masih terkendali pasca ketok palu UU Cipta Kerja juga bisa memberi sentimen positif ke pasar.
"Ripiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.600-14.750 per dolar AS," ujarnya.
Pagi ini, beberapa mata uang Asia kompak menguat dari dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,45 persen, peso Filipina 0,13 persen, ringgit Malaysia 0,13 persen, dolar Singapura 0,07 persen.
Sementara dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan yen Jepang melemah 0,02 persen, yuan China minus 0,01 persen, dan baht Thailand minus 0,01 persen.