Golkar ke PKB: Bergabung Saja Dulu, Jangan Minta Syarat Macam-macam
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno bilang ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), silakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu, selama tidak mengajukan syarat apa pun.
Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Bersatu digagas oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mau saja bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tapi dengan syarat Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon presidennya.
"(PKB boleh) Bergabung, tidak langsung meminta syarat yang macam-macam. Bergabung dulu, kami (Golkar, PAN, PPP) saja bergabung untuk maju, bukan untuk menentukan apapun," kata Dave di Jakarta, Selasa 24 Mei.
Dave yang juga putra mantan wakil ketua umum DPP Partai Golkar Agung Laksono bilang, koalisi yang dibentuk tiga parpol tersebut sifatnya cair dan terbuka. Jadi silakan saja kalau ada parpol lain ingin ikut bergabung.
"Belum ada tawaran apa pun (dari PKB), secara pada dasarnya politik itu cair, bisa dikomunikasikan; tetapi, walaupun bergabung tidak langsung meminta syarat yang macam-macam, bergabung dulu," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tidak membatasi secara eksklusif jumlah partai yang akan bergabung.
Baca juga:
- Kompaknya Golkar, PPP dan PAN Saat Respons PKB Mau Gabung Koalisi Indonesia Bersatu Asal Cak Imin Capresnya
- Cak Imin Ingin Jadi Capres Jika PKB Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar: Ngopi Dulu, Baru Bahas Figur
- Cak Imin Bisa Saja Jadi Capres Bila Gabung KIB, PAN: Asal Menang
- Sibuk Selesaikan Program Strategis Nasional, Ngabalin Bantah Jokowi 'Bekingi' Koalisi Indonesia Bersatu
"Kami juga terbuka. Karena apa? Karena posisi kami juga tidak membatasi secara eksklusif; tapi ya (PKB) masuk dulu, baru kami njagong (ngobrol) atau ngopi-ngopi soal Pilpres, soal capresnya siapa, cawapresnya siapa," kata Arwani.
Terkait penentuan kandidat capres dan cawapres yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu, Arwani mengatakan hal itu harus dilihat dari berbagai macam aspek, seperti karakter, kualitas elektabilitas, dan harus dikaji oleh tim dari Koalisi.
"Saat ini (Koalisi Indonesia Bersatu) belum mengagendakan capres, cawapres; apakah dari internal KIB atau luar. Tunggu episode selanjutnya," ujarnya.