Warga Tarakan Temukan Bom Perang Dunia II Berbobot Setengah Ton, Polisi: Masih Aktif
KALTARA - Bom peninggalan Perang Dunia II dengan berat setengah ton dengan diameter 80 sentimeter ditemukan warga Kelurahan Juata Kerikil, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Pejabat Sementara Panit Jibom Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kaltara, Brigadir Polisi Kepala Budiono, mengungkapkan bom militer itu tidak ada kadaluarsa, tetap masih aktif.
"Mortir beratnya sekitar 500-an kg dengan panjang lebih satu meter dan radius ledaknya bisa sampai lima kilometer," kata Pejabat Sementara Panit Jibom Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kalimantan Utara, Brigadir Polisi Kepala Budiono, di Tarakan, Senin 23 Mei.
Ia mengatakan, masih ada tinggalan bom dan bahan peledak dari masa Perang Dunia II di Tarakan dan kebanyakan di daerah pantai dan bandara.
"Bom ukuran besar ini sudah tiga kali ditemukan di Tarakan dan bila masyarakat menemukan untuk segera melapor, jangan diutak-atik," ujar Budiono.
Sementara itu, pemilik lahan lokasi bom ditemukan, Jantor, mengatakan, penemuan berawal saat para pekerja melakukan penggalian tanah menggunakan alat berat pada Minggu 22 Mei.
"Saat anggota menggali tanah tiba-tiba longsor lalu melorotlah, kemudian operator memanggil saya lihat itu apa, bom atau apa," ujarnya.
Baca juga:
- Teror Bom dari Pria di Majalengka, Polisi Terjunkan Tim Jihandak
- Soal Kode Jokowi di Rakernas Projo yang Dihadiri Ganjar, Pengamat: Terjadi Dilema di Tubuh PDIP
- Rencana Nikah dengan Adik Jokowi Disebut Pernikahan Politik, Ketua MK Anwar Usman Jelaskan 3 Hal
- PKB Gabung KIB Asal Capresnya Cak Imin, PPP: Belum Bergabung Saja Minta Syarat Macam-macam, Ya Susah
Setelah benda itu dibersihkan dan diperhatikan secara seksama, ternyata satu bom yang sebelumnya melorot atau turun dari tebing dengan ketinggian sekitar 20 meter. Jika dilihat dari kondisinya sebagian dari bom tertanam di tanah dan sebagian di atas permukaan.
Lantaran di lokasi banyak pekerja dan terkadang ada anak-anak bermain maka polisi memindahkan bom ke lokasi yang lebih aman. "Kami amankan sementara ke lokasi sini, menggunakan loader dan kami angkat hati-hati sekali," kata Jantor.