Blue Origin Batal Pamer Wisatawan Luar Angkasa Besok, Ini Penyebabnya!

JAKARTA - Blue Origin sepertinya gagal berpesta, diklaim penerbangan luar angkasa manusia kelima perusahaan tersebut batal meluncur pada Jumat esok hari.

Itu akan menjadi peluncuran NS-21 dari perusahaan milik Jeff Bezos tersebut, misi berikutnya dari kendaraan suborbital New Shepard. Sayang, rencana itu gagal karena kesalahan teknis dari pesawat luar angkasanya.

"Selama pemeriksaan kendaraan terakhir kami, kami mengamati salah satu sistem cadangan New Shepard tidak memenuhi harapan kami untuk kinerja. Dengan sangat hati-hati, kami akan menunda peluncuran #NS21 yang semula dijadwalkan pada hari Jumat. Nantikan pembaruan lebih lanjut," ujar Blue Kata Origin melalui Twitter resminya.

New Shepard terdiri dari roket dan kapsul, keduanya dapat digunakan kembali. Dalam wisata antariksa ini, perusahaan akan mengirim enam orang dalam perjalanan singkat ke ruang suborbital dari landasan peluncuran West Texas Blue Origin.

Katya Echazarreta, yang merupakan salah satu penumpang akan menjadi orang kelahiran Meksiko pertama yang mencapai ruang suborbital. Lainnya, Evan Dick, akan menjadi anggota kru yang berulang kali menunggangi New Shepard. Dick juga pernah terbang dalam misi NS-19, yang diluncurkan pada 11 Desember 2021.

Melansir Space, Kamis, 19 Mei, roket NS-21 akan membuat pendaratan vertikal tidak lama setelah lepas landas, dan kapsul akan kembali ke Bumi tak lama untuk mendarat lembut dengan bantuan parasut.

Misi New Shepard berlangsung kira-kira 11 menit dari lepas landas hingga pendaratan kapsul. Penumpang akan mengalami beberapa menit tanpa bobot dan bisa melihat Bumi dari atas sana.

Perusahaan telah melakukan empat misi berawak hingga saat ini, yang lepas landas pada Juli 2021, Oktober 2021, Desember 2021 dan 31 Maret tahun ini.

Sebagai informasi, Blue Origin bukan satu-satunya perusahaan yang menjual kursi di penerbangan suborbital, adapun Virgin Galactic milik Richard Branson yang juga melakukan wisata luar angkasa.

Virgin Galactic memiliki empat penerbangan luar angkasa berawak, tetapi semuanya adalah misi uji coba. Perusahaan berencana untuk memulai penerbangan awak komersial pada awal 2023.