Diserang Informasi Hoaks, Capaian Target Imunisasi di Kepulauan Riau Terhambat
TANJUNGPINANG - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan informasi hoaks menghambat capaian imunisasi dasar lengkap di wilayah itu.
Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri, di Tanjungpinang, Kamis 19 Mei, mengatakan, cukup banyak orang tua yang terpengaruh dengan informasi hoaks terkait dampak imunisasi.
Informasi bohong yang menyebar luas melalui media sosial seperti imunisasi menyebabkan bayi dan anak-anak cacat hingga meninggal dunia.
Informasi hoaks lainnya yakni bayi atau anak-anak terinfeksi COVID-19 setelah imunisasi.
Ia menegaskan bahwa informasi itu tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga jangan terpengaruh. Program imunisasi dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah untuk melindungi generasi penerus bangsa.
"Tidak mungkin pemerintah melakukan hal-hal yang merugikan anak bangsa. Justru sebaliknya, negara berupaya menjaga kesehatan anak bangsa," ucapnya dikutip Antara.
Bisri mengungkapkan capaian imunisasi dasar lengkap di wilayah itu baru mencapai 20 persen dari target 600 ribu orang. Capaian imunisasi yang relatif rendah di wilayah ini juga disebabkan pembatasan aktivitas sosial saat pandemi COVID-19.
"Kondisi sekarang sudah mulai normal. Kami menargetkan tahun ini mencapai 80 persen," ujarnya.
Baca juga:
Menurut dia, posyandu dan Puskemas merupakan garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan anak bangsa. Posyandu dan puskesmas akan bergerak lebih kencang mendorong warga untuk imunisasi dasar lengkap.
"Kami akan bersinergi dengan Dinkes kabupaten dan kota mendorong posyandu dan puskesmas meningkatkan jumlah anak untuk mendapatkan imunisasi," ucapnya.
Imunisasi diberikan kepada bayi berusia 9 bulan-15 tahun. Jenis imunisasi yang diberikan BCG Polio 1 untuk mencegah penularan Tuberculosis dan Polio, serta
DPT-HB-Hib 1 Polio 2, untuk mencegah polio, difteri, batuk rejan, tetanus, Hepatitis B, Meningitis, dan Pneumonia.
"Ada juga imunisadi DPT-HB-Hib 2 Polio 3, DPT-HB-Hib 3 Polio 4, dan imunisasi campak," katanya.