Bangun Sekolah di Wilayah Perbatasan IKN Nusantara, Kabupaten Penajam Tunggu Status Lahan
KALTIM - Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), membangun sekolah kelas jauh atau filial untuk warga yang berada di wilayah perbatasan di daerah penyangga ibu kota negara atau IKN Nusantara itu.
"Sekolah filial dibangun di kawasan perusahaan kehutanan PT Balikpapan Wana Lestari (BWS)," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimudddin di Penajam, Rabu 18 Mei.
"PT BWS bersedia melepas lahan garapannya seluas dua hektare untuk pembangunan sekolah kelas jauh itu," sambungnya.
Saat ini tinggal menunggu legalitas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyangkut lahan, apakah statusnya pinjam pakai atau diberikan untuk pembangunan sekolah filial.
Baca juga:
- Sudah Pasti ke Makkah, Kemenag Ingatkan Jemaah Lunasi Biaya Berangkat Haji Maksimal 20 Mei
- Masih Pandemi, Pilakdes di OKU Sumsel Bakal Terapkan Prokes Ketat
- Kemenkes Ungkap Gejala Berat Hepatitis Akut Anak Kejang-kejang, Dirasakan 2 Pekan Awal
- Fadli Zon: UAS Ulama Intelektual, Singapura Tidak Pantas Deportasi, Dubes RI Harus Jelaskan
Dana pembangunan sekolah kelas jarak jauh tersebut menggunakan anggaran negara menurut dia, sehingga diperlukan persetujuan penggunaan lahan dari KLHK.
Lokasi pembangunan sekolah Filial berada di Kilometer 29 perbatasan Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Bongan yang masuk wilayah Kabupaten Kutai Barat.
"Kami sudah urus legalitas tanah untuk lokasi pembangunan ruang kelas sekolah jauh itu di KLHK," ucapnya melansir Antara.
Sekolah Filial merupakan kelas jauh dari dari SD Negeri 005 Penajam di Kelurahan Sotek tersebut lanjut dia, untuk memudahkan warga yang berada di daerah perbatasan mengakses pendidikan.
Warga di daerah perbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat harus menempuh jarak puluhan kilometer dengan kondisi jalan berlapis tanah untuk menuju SD Negeri 005 Penajam di Kelurahan Sotek tersebut.
Anggaran pembangunan sekolah Filial atau kelas jauh tersebut jelas dia, bersumber dari DID (dana insentif daerah) yang dikucurkan pemerintah pusat untuk bidang pendidikan sekitar Rp700 juta.