Kepala Badan Pangan Nasional Sebut Target Keragaman Pangan RI Capai 92,8 Persen
JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menargetkan keragaman pangan nasional mencapai 92,8 persen di tahun 2022.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pada tahun 2021 capaian skor pola pangan harapan (PPH) konsumsi nasional hanya mencapai 87,2 persen.
Skor tersebut sedikit meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 86,3 persen.
“Tahun 2021, capaian skor PPH konsumsi nasional sedikit meningkat namun masih di bawah angka target RPJM tahun 2021 sebesar 91,6 persen. Tahun ini keragaman pangan nasional ditargetkan menjadi 92,8 persen," kata Arief dalam peresmian Chef Expo 2022 di Jakarta, Rabu 18 Mei.
Baca juga:
Menurutnya, pencapaian target itu dengan mengoptimalkan konsumsi keragaman pangan lokal di Indonesia.
Oleh karenanya, diharapkan melalui peran chef menjadi ambasador dalam memperkenalkan keragaman pangan lokal Indonesia.
"Indonesia punya chef-chef ternama yang diyakini mampu menciptakan keragaman olahan pangan, ada chef Juna, chef Sisca Soeswitomo, dan chef ternama lainnya. Saya berharap melalui peran chef ini dapat memperkenalkan beragam kekayaan pangan Indonesia, memperkaya dan melestarikan kuliner di Indonesia serta mengangkat industri pangan nasional,” ujar Arief.
Arief menambahkan, Indonesia memiliki 77 jenis sumber karbohidrat, 226 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan.
Menurut dia, melalui peran chef diharapkan dapat mengoptimalkan keragaman sumber pangan, mewujudkan kemandirian pangan Indonesia, serta memperkenalkan keragaman pangan lokal ke tingkat global.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa pangan menjadi fokus utama saat ini, pangan perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan Kekayaan pangan Indonesia.
"Penting untuk masyarakat meningkatkan konsumsi protein hewani termasuk ikan, aneka ubi, kacang, sayur dan buah untuk mempercepat tercapainya PPH konsumsi Indonesia di tahun 2022," ungkap Arief.