Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Sleman Aktifkan Tim Surveilans

SLEMAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaktifkan tim surveilans di seluruh puskesmas untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya penyakit hepatitis akut di wilayah itu.

"Sampai hari ini belum ada laporan temuan kasus hepatitis akut di Sleman, namun kami minta seluruh puskesmas untuk melakukan pengamanan jika ada masyarakat yang memiliki keluhan seperti hepatitis akut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Kamis.

Menurut dia, tim surveilans di masing-masing puskesmas ini bertugas untuk melakukan pengamatan pasien yang memiliki gejala, seperti mata menguning, buang air besar tidak normal dan urine berwarna kuning pekat dan gejala lainnya dari hepatitis akut.

"Kami memang belum membentuk satuan tugas tingkat kabupaten, namun kami telah mengaktifkan tim gerak cepat jika ada laporan gejala hepatitis," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga bergerak cepat segera membuat surat edaran lewat website dan media sosial yang mudah dibaca masyarakat agar tidak kecolongan, begitu mendapat informasi dari WHO bahwa muncul penyakit hepatitis akut misterius tersebut.

"Kami minta masyarakat tidak perlu panik, seperti saat wabah COVID-19, namun masyarakat tetap harus waspada," katanya.

Cahya mengatakan masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Hepatitis misterius yang banyak menyerang anak-anak ini, tidak masuk golongan Hepatitis A, B, C, D ataupun E," katanya.

Ia berharap masyarakat segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat apabila menemukan gejala mirip hepatitis akut ini.

"Jika ada masyarakat yang mengalami atau mengetahui ada yang mengalami gejala penyakit kuning ini wajib memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.