Jokowi Minta Jajarannya Fokus Turunkan Angka COVID-19 di 12 Kabupaten Kota

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya fokus untuk menurunkan angka COVID-19 di 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000. Dia meminta, proses penurunan kasus ini harus terbukti dalam waktu 2 pekan.

"Saya juga minta dua minggu ke depan diprioritaskan 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 atau yang menyumbang 30 persen kasus aktif nasional," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Kabinet, Senin, 13 Oktober.

Adapun lima di antara 12 kabupaten dan kota yang jadi prioritas karena memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 berada di Provinsi DKI Jakarta yaitu Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. 

Sedangkan tujuh kota lainnya yaitu Kota Ambon, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, dan Kota Pekanbaru.

 

Meski meminta jajarannya fokus untuk menekan angka kasus aktif COVID-19 di 12 kabupaten dan kota, namun, dia tetap meminta provinsi yang menjadi prioritas penanganan tetap harus menjadi perhatian. Selain itu, dia juga meminta agar tracing, testing, dan, treatment tetap harus diperbaiki sehingga tak ada lagi perbedaan yang siginfikasn antara satu provinsi dengan provinsi lain.

"Kemudian yang penting juga menekan terus kasus positif dengan terus menyampaikan pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan. Saya mencatat dari angka yang ada, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat perbaikan dalam pengendalian COVID," ujarnya.

"Saya kira ini bisa dijadikan contoh bagi provinsi lain," imbuhnya.

Sebelumnya, berdasarkan data per 11 Oktober yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 4.497 kasus sehingga total akumulasinya mencapai 333.349 kasus. Sedangkan untuk kasus sembuh terjadi penambahan sebanyak 3.546 kasus dengan jumlah akumulasi sebanyak 255.027 kasus.

Sementara untuk kasus kematian COVID-19 bertambah sebanyak 79 kasus dengan total akumulasi mencapai 11.844 kasus. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 36.332 dan positivity rate mencapai 14,5 persen.