IHSG Awal Pekan Dibuka Menguat, Analis Rekomendasikan Saham Telkom dan Gudang Garam

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan. IHSG dibuka menguat 0,58 persen atau 29,53 poin ke level 5.083,19 pada perdagangan Senin 12 Oktober.

Membuka perdagangan, 73 saham menguat, 24 saham melemah, 16 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 97,43 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp83,66 miliar.

Pada perdagangan hari ini, laju IHSG diperkirakan melanjutkan tren kenaikan, setelah akhir pekan mampu bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,29 persen ke level 5.053.

"Secara teknikal, mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat," ujar analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya.

Menurutnya, saat ini IHSG sedang berupaya untuk bertahan di atas level support 4.975, sedangkan target resistance terdekat yang berusaha digapai berada di level 5.097.

Dengan demikian, jelas nafan, potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Medco Energy Tbk (MEDC), dan PT Sarana Menara Telekomunikasi Tbk (TOWR).

Perkiraan senada disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang menyebutkan pergerakan IHSG hari ini berpotensi untuk melanjutkan proses penguatan, dengan kisaran support-resistance di level 4.889-5.123.

Dia menyatakan, kekuatan fundamental ekonomi Indonesia menjadi sentimen positif bagi IHSG , sedangkan sentimen terkait fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan membayangi laju indeks.

"Hari ini IHSG berpotensi bergerak di zona hijau," katanya.

Nah, di tengah potensi penguatan lanjutan IHSG hari ini, William menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni PT Teleomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).