BI Bali Siapkan Layanan Tukar Uang Bagi Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk
DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersama sejumlah perbankan di daerah membuka layanan kas keliling di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, mulai hari ini hingga 28 April.
Selain di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali, ada enam lokasi layanan kas keliling di Bali untuk kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang libur bersama dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1443 H.
"Kami membuka layanan ini di tujuh lokasi berbeda di beberapa kabupaten di Bali. Kami juga membuka layanan di rest area Pelabuhan Gilimanuk mulai tanggal 26 hingga 28 April," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa, 26 April.
Pelaksanaan layanan kas keliling ini diselenggarakan Bank Indonesia bersama dengan 9 perbankan sebagai respons adanya peningkatan kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang libur bersama dan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Kebutuhan akan uang tunai diperkirakan akan terus meningkat menjelang akhir April atau pekan terakhir bulan Ramadan dengan nilai mencapai Rp2,4 triliun.
Menurut Trisno, peningkatan permintaan uang di masyarakat didorong adanya tiga stimulus yaitu pencapaian vaksinasi booster di seluruh Bali, kebijakan pemerintah bagi pelaku perjalanan dalam dan luar negeri tanpa rapid test atau PCR dan karantina serta peningkatan jumlah penerbangan di Bandara International Ngurah Rai.
Untuk layanan kas keliling Bank Indonesia bersama perbankan di Bali akan berlangsung hingga 28 April. Penyelenggaraan layanan kas keliling ini akan mampu melayani 600 penukar setiap harinya atau 2.400 penukar sampai akhir penyelenggaraan di tanggal 28 April 2022.
"Selain itu, kami tetap mendorong masyarakat menggunakan layanan transaksi digital serta berperilaku bijak sesuai kebutuhan serta merawat rupiah guna mendorong kesadaran untuk semakin cinta, bangga dan paham rupiah," ujarnya.
Baca juga:
Sementara itu Wakil Gubernur Bali Tjokorfa Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace menerangkan, dengan semakin terkendalinya kasus COVID-19, terjadi peningkatan kebutuhan uang layak edar dan higienis serta layanan penukaran uang.
"Saya harap kegiatan ini dapat membantu kebutuhan masyarakat dalam menyambut Idulfitri serta mendukung kelancaran aktivitas perekonomian di tengah pemulihan ekonomi Bali," ujarnya.