Bantu Ukraina, Inggris Kirim Ambulans, Pasokan Medis hingga Hapus Tarif Masuk Barang

v

JAKARTA - Inggris kembali mengumumkan sejumlah bantuan luar negeri untuk Ukraina, dengan ekonomi dan layanan darurat yang menjadi sasaran bantuan setelah sebelumnya memberikan bantuan pertahanan.

Pemerintah mengatakan, Inggris memberi Ukraina ambulans baru, mobil pemadam kebakaran, pasokan medis, dan dana bagi pakar kesehatan untuk membantu layanan daruratnya menangani pascaserangan Rusia.

Gelombang terbaru dari dukungan Inggris antara lain terdiri dari 22 ambulans baru berangkat ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang, untuk bergabung dengan lebih dari 40 mobil pemadam kebakaran yang membawa peralatan penyelamat, kamera pencitraan termal dan hampir 10.000 item pakaian pelindung yang telah dikirim ke sana.

Selain itu, Pemerintah Inggris juga memberikan 300.000 poundsterling kepada badan amal bantuan medis, UK-Med, untuk membantu melatih dokter dan perawat Ukraina untuk menangani korban massal, serta obat-obatan dan persediaan farmasi senilai 300.000 poundsterling.

"Kita semua terkejut dengan gambaran menjijikkan dari rumah sakit yang sengaja menjadi sasaran Rusia, sejak invasi dimulai lebih dari dua bulan lalu," kata Perdana Menteri Boris Johnson, melansir Reuters 26 April.

"Ambulans baru, mobil pemadam kebakaran dan pendanaan untuk pakar kesehatan yang diumumkan hari ini akan lebih membekali rakyat Ukraina untuk memberikan perawatan kesehatan vital dan menyelamatkan nyawa," papar PM Johnson.

Tak hanya itu, semua tarif barang yang datang ke Inggris dari Ukraina di bawah kesepakatan perdagangan bebas yang ada, akan dipotong untuk membantu ekonomi Ukraina.

London mengatakan tarif akan dikurangi menjadi nol dan semua kuota dihapus menyusul permintaan langsung dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan langkah itu akan memberikan dorongan bagi bisnis Ukraina yang terlibat dalam ekspor utama seperti barli, madu, tomat kaleng dan unggas.

"Kami berdiri teguh dengan Ukraina dalam perjuangan yang sedang berlangsung ini, dan akan bekerja untuk memastikan Ukraina bertahan dan berkembang sebagai negara yang bebas dan berdaulat," jelas Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anne-Marie Trevelyan.

Inggris mengatakan saat ini tarif rata-rata impor Ukraina adalah sekitar 22 persen. Dikatakan perubahan yang direncanakan telah ditawarkan secara non-timbal balik, tetapi Kyiv kemungkinan akan menyamai tindakan Inggris.

Sebaliknya, Pemerintah Inggris mengatakan akan memberlakukan larangan ekspor lebih lanjut pada produk ke Rusia, termasuk uang tunai, barang dan teknologi maritim hingga barang terkait energi.

Diketahui, pekan lalu Inggris meningkatkan sanksi terhadap barang-barang mewah termasuk kaviar, perak dan berlian.