6 Makanan Nabati yang Bisa Membantu Mengobati Anemia
YOGYAKARTA – Makanan yang mengandung zat besi bisa membantu mengobati anemia. Anemia merupakan kondisi sel darah merah terlalu rendah. Efeknya tidak cukup oksigen dalam darah yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi ini bisa terjadi dalam jangka waktu yang pendek, bisa juga berkepanjangan.
Salah satu cara mengobati anemia ialah dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi. Berikut, daftar makanan nabati yang bisa jadi variasi menu hidangan harian Anda sekaligus mengatasi anemia.
1. Bayam
Dalam 100 gram bayam mentah mengandung 2,7 mg zat besi. Jumlah tersebut merupakan 15 persen dari kebutuhan total harian zat besi. Mengutip Healthline, bayam juga mengandung vitamin C yang bermanfaat mengoptimalkan penyerapan zat besi. Selain itu, bayam juga kaya karotenoid atau senyawa antioksidan yang membantu mengurangi risiko kanker, menurunkan inflamasi, dan melindungi kesehatan mata.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan sarat akan nutrisi, beberapa diantaranya antara lain kacang, lentil, buncis, kacang polong, dan kedelai. Mereka adalah sumber zat besi terutama bagi Anda yang menjalankan pola makan vegetarian. Dalam 198 gram lentil, mengandung 6,6 mg atau zat besi sebanyak 37 persen DV. Kacang hitam kandungannya lebih sedikit, tetapi tetap bisa memenuhi zat besi 10 persen dari DV dengan 86 gram.
3. Biji labu
Ketika membuat labu menjadi kolak, Anda tak perlu membuang bijinya. Sebab dalam 1 ons biji labu mengandung 2,5 mg zat besi. Selain itu, biji labu kaya akan vitamin K, seng, dan mangan.
4. Quinoa
Quinoa dikenal sebagai biji-bijian, namun populer disebut pseudocereal. Pasalnya bentuknya seperti sereal gandum ketika sudah matang. Dalam 185 gram quinoa matang, mengandung 2,8 mg zat besi. Selain itu, quinoa tidak mengandung gluten dan tinggi protein.
Baca juga:
5. Brokoli
Dibandingkan makanan nabati sebelumnya, brokoli memang kandungan zat besinya paling rendah. Dalam 156 gram mengandung 6 persen dari DV, tetapi kandungan vitamin C-nya terdapat 112 persen DV sehingga membantu menyerap zat besi lebih optimal.
Dalam porsi yang sama, brokoli mengandung asam folat, serat, dan vitamin K. Sayuran ini disebut cruciferous yang mengandung tiga senyawa anti kanker, yaitu indole, sulforaphane, dan glucosinolates.
6. Tahu
Berbeda dengan makanan nabati sebelumnya, tahu merupakan olahan dari kedelai. Makanan ini populer sekali di kalangan vegetarian di beberapa negara Asia. Dalam 126 gram tahu, mengandung 19 persen dari DV. Tahu juga mengandung tiamin dan beberapa mineral yang baik, termasuk kalsium, magnesium, dan selenium.
Ditambah lagi, tahu mengandung senyawa unik isoflavon yang dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin, penurunan risiko penyakit jantung, dan membantu mengatasi gejala menopause.