Setelah Khofifah, Giliran Prof NA Deklarasi Sulsel Bebas dari Zona Merah COVID-19

MAKASSAR - Gubernur Nurdin Abdullah mendeklarasikan Sulawesi Selatan keluar dari zona merah COVID-19. Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran virus corona.

Deklarasi ini berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel. Nurdin Abdullah menyebut kondisi ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sulsel terkhusus Pemprov Sulsel, TNI-Polri, serta seluruh tenaga kesehatan selama penanganan COVID-19 di Sulsel. 

"Satu hal yang membanggakan bagi kita, bahwa Sulsel salah satu provinsi yang memiliki kasus tertinggi di luar Pulau Jawa. Tetapi hari ini oleh Satgas Pusat, telah mengumumkan bahwa Sulsel sudah keluar dari zona merah," kata Nurdin yang biasa disapa Prof NA di Hotel Claro Makassar, Rabu, 7 Oktober.

Nurdin Abdullah berharap masyarakat Sulsel terus memperketat protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sampai saat ini belum diketahui pasti keberadaan vaksin COVID-19.

"Ini bukan berarti kita sudah bebas, tapi kita harus memperketat lagi protokol kesehatan. Terus terang saya ingin mengatakan kepada kita semua bahwa vaksin kita belum tahu kapan bisa kita lakukan. Tetapi salah satu vaksin alami yang paling baik adalah menjaga imunitas kita. Jaga imun kita dengan gizi yang baik, istirahat yang cukup, minum vitamin dan jangan stres," imbaunya.

Sebelumnya  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan wilayahnya terbebas dari zona merah COVID-19. Khofifah meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19.

“Alhamdulillah. Sore ini update Gugus Tugas Covid-19 Nasional mencatat bahwa Provinsi Jawa Timur sudah bebas zona merah. Seiring testing dan tracing yang tetap ditingkatkan. Terima kasih kerja keras semua pihak dan seluruh masyarakat Jawa Timur. Mohon tetap patuh terhadap protokol kesehatan sampai berhenti penyebarannya,” kata Khofifah, Selasa, 6 Oktober

Dalam postingannya di akun Instagram, Khofifah menyertakan dua gambar berisi grafis peta wilayah Jawa Timur. Wilayah Jatim didominasi warna oranye yang berarti daerah dengan risiko penyebaran kasus corona sedang. Sedangkan warna kuning menunjukkan wilayah dengan risiko penularan COVID-19 rendah.