Cerita Jadi Pengusaha Sukses Hingga Dapat Amanah Jabat Menteri BUMN, Erick Thohir Kenang Sang Ibu

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bercerita mengenang sang ibunda. Ia mengatakan semua yang dicapainya saat ini, tak terlepas dari didikan keras sang ibu saat dirinya kecil.

Menurut Erick, didikan keras dari ibunya membuat dia tumbuh menjadi pribadi yang disiplin. Bahkan, Erick mengaku sang ibunda tak segan memberi hukuman dengan menguncinya di kamar mandi.

"Ibu saya mengajarkan disiplin yang luar biasa. Waktu kecil kalau saya nakal, saya dikunciin di kamar mandi. Itu bagian supaya saya berdisiplin bekerja keras, karena hal itu kenapa saya alhamdullilah hari ini mendapat amanah (sebagai Menteri BUMN), dari tentu direksi dan komisaris sebagai menterinya, dari presiden, dari masyarakat," katanya dalam acara 'Woman Wonderdul & Magnificent BRI', Kamis, 21 April.

Erick mengatakan bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga yang kaya. Bahkan, saat dirinya kecil orangtuanya harus mencari pendapatan bersama-sama. Untuk membantu perekonomian keluarga, ibunya harus berjualan baju di pasar.

"Saya menyaksikan gimana ibu saya jualan dari pagi sampai sore, memastikan juga merawat anaknya untuk bisa belajar, kapan istirahat, pulang, main, belum lagi menyiapkan makan malam. Saya saksikan sendiri, luar biasa," tuturnya.

Karena itu, Erick mengatakan wanita miliki peran yang penting dalam kemajuan ekonomi ke depan. Sebab, sudah dibuktikan bahwa jika ingin menjadi negara maju, harus memberi dukungan kepada wanita.

"Sudah dibuktikan data-data kita akan menjadi negara maju bilamana kekuatan daripada wanita-wanita kita itu terus mendorong, yang namanya pertumbuhan ekonomi kita. Ekonominya," tuturnya.

Menurut Erick, hal ini yang menjadi dasar dirinya untuk mendorong kesetaraan gender dengan terus meningkatkan target keterwakilan perempuan di perusahaan-perusahaan BUMN.

"Policy dari kementerian bahwa harus tecapai target 25 persen pimpinan wanita di BUMN, itu sesuai targetnya di tahun 2023," ucapnya.