Jokowi Tunjuk Bangka Belitung Jadi Pusat Pengembangan Pendidikan Konghucu
BABEL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebagai daerah pusat pengembangan pendidikan Konghucu. Hal itu disampaikan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan.
Dia mengatakan Jokowi memilih Babel lantaran memiliki harmonisasi keagamaan tertinggi di Indonesia.
"Presiden Jokowi menunjuk Babel sebagai pusat pendidikan Konghucu ini bukan lagi sebuah dorongan, tetapi sebuah kebutuhan," kata Erzaldi di Pangkalpinang, Rabu 13 April.
Ia mengatakan Jokowi menyampaikan Babel ditunjuk menjadi pusat pengembangan pendidikan Konghucu, terkhusus untuk mengembangkan Sekolah Tinggi Konghucu Indonesia di Provinsi Babel.
"Sehari sebelum Imlek, kami bersama pengurus Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) menghadap Presiden dan beliau meminta agar segera didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu di Bangka Belitung," tuturnya.
Menurut dia, rencananya ada dua lokasi yang akan dihibahkan untuk membangun sekolah ini, yakni di daerah Tanjung Bunga dan Kejora seluas 4,5 hektare. "Kita doakan bersama-sama, semoga di tahun depan tahun ke-100, harus ditandai dengan membangun Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Indonesia di Babel," ujarnya.
Baca juga:
- Bandingkan Demo 1998 Jatuhkan Soeharto dengan Aksi Mahasiswa 2022 Tumbangkan Ade Armando, Denny Siregar Diserang Cipta Panca: Banyakin Baca Berita Ya!
- NasDem: Meski Pernyataan Ade Armando 'Ngeri-Ngeri Sedap', Tapi Narasi Dibalas Narasi, Tangkap Pelaku Pengeroyokan
- Wali Kota Gibran Ingin Terlibat dalam Demonstrasi Menolak Presiden Jokowi Tiga Periode
- Ternyata Ade Armando Datang ke Demo BEM SI di Depan DPR untuk Bikin Konten YouTube
Pengurus Matakin Budi Santoso mengatakan program ini juga sejalan dengan tenaga pendidik agama Konghucu yang memang tergolong masih sedikit, namun kebutuhannya cukup tinggi untuk tiap sekolah. Belum lagi, penganut agama Konghucu di Babel juga cukup banyak.
"Permintaan guru Konghucu banyak sekali, tetapi tenaga pendidiknya masih kurang sekali. Bagaimana kita mau menciptakan guru agama Konghucu, sedangkan sekolah tingginya pun tidak tersedia," tandasnya.