Dianggap Lambat Ungkapkan Jumlah Kepemilikannya, Elon Musk Digugat Mantan Pemegang Saham Twitter

JAKARTA - Elon Musk,  digugat oleh mantan pemegang saham Twitter Inc, pada Selasa, 12 April. Mereka mengklaim telah melewatkan kenaikan harga saham baru-baru ini karena  mereka menunggu terlalu lama sikap Musk untuk mengungkapkan 9,2% saham di perusahaan media sosial itu.

Dalam gugatan class action yang diajukan di pengadilan federal Manhattan, para pemegang saham mengatakan Musk, CEO  Tesla Inc, membuat "pernyataan dan kelalaian yang salah dan menyesatkan" dengan tidak mengungkapkan bahwa dia telah berinvestasi di Twitter selambat-lambatnya pada tanggal 24 Maret, sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang federal.

Saham Twitter naik 27% pada 4 April, menjadi  49,97 dolar AS (Rp717 ribu) dari  39,31 (Rp564 ribu), setelah Musk mengungkapkan sahamnya, yang dilihat investor sebagai mosi percaya dari orang terkaya dunia di Twitter yang berbasis di San Francisco.

Mantan pemegang saham yang dipimpin oleh Marc Rasella mengatakan pengungkapan yang tertunda memungkinkan Musk membeli lebih banyak saham Twitter dengan harga lebih rendah, sementara menipu mereka untuk menjual dengan harga "artificially deflated".

Gugatan itu meminta ganti rugi dan hukuman untuk Musk, namun jumlahnya belum ditentukan. Seorang pengacara dari Musk enggan berkomentar tentang ini. Dalam kasus ini, Tesla bukan terdakwa.

Undang-undang sekuritas A.S. mengharuskan investor untuk mengungkapkan dalam waktu 10 hari ketika mereka telah mengakuisisi 5% dari saham sebuah perusahaan, yang dalam kasus Musk adalah 24 Maret.

Twitter mengumumkan pada 5 April bahwa Musk akan bergabung dengan dewan direksinya, tetapi minggu ini dia memutuskan untuk tidak bergabung.

Dengan tidak bergabung ke dewan, Musk, pengguna Twitter yang produktif, dapat terus membeli saham tanpa terikat oleh perjanjiannya dengan perusahaan untuk membatasi kepemilikannya hingga 14,9%.

Beberapa analis telah menyarankan Musk dapat mendorong Twitter untuk membuat perubahan, atau bahkan mengejar tawaran yang tidak diminta untuk perusahaan.

Rasella mengatakan dia menjual 35 saham Twitter seharga  1.373 dolar AS (Rp19 juta), atau harga rata-rata  39,23 dolar AS (Rp563 ribu), antara 25 dan 29 Maret. Musk sendiri memiliki kekayaan  bernilai  265,1 miliar dolar AS (Rp3807 triliun), menurut majalah Forbes.

Kasus antara Rasella vs Musk, akan didisangkan di Pengadilan Distrik AS, Distrik Selatan New York, dengan No. 22-03026.