Putuskan Invasi ke Ukraina, Presiden Putin: Kami Tidak Punya Pilihan, Tujuannya Jelas dan Mulia
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi militer Moskow di Ukraina yang digelar lantaran tidak ada piliha lain, tidak diragukan lagi akan mencapai apa yang dia katakan sebagai tujuan mulai.
Berbicara pada upacara penghargaan di Vostochny Cosmodrome, Timur Jauh Rusia, Presiden Putin seperti dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan, Moskow tidak punya pilihan lain selain meluncurkan operasi militer, untuk melindungi Rusia dan bentrokan dengan pasukan anti-Rusia Ukraina tak terhindarkan.
"Tujuannya sangat jelas dan mulia," ujar Presiden Putin tentang kampanye militer Rusia, seperti melansir Reuters 12 April.
Presiden Putin mengatakan, tujuan utama intervensi militer Moskow di Ukraina adalah untuk menyelamatkan orang-orang di wilayah Donbas di Ukraina timur, di mana separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.
"Di satu sisi, kami membantu dan menyelamatkan orang. Di sisi lain, kami hanya mengambil tindakan untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," papar Presiden Putin.
"Jelas bahwa kami tidak punya pilihan. Itu adalah keputusan yang tepat," tegasnya.
Baca juga:
- Gelar Operasi Klandestin Berkedok Diplomat, Prancis Nyatakan Enam Mata-mata Rusia Persona Non Grata
- Penjinak Bom Ukraina Bersihkan Ranjau Darat Terlarang Buatan Soviet yang Disebar Rusia di Kharkiv
- Tentara Rusia Dituduh Melakukan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual Terhadap Wanita dan Anak-anak Ukraina
- Pejabat AS Sebut Rusia Memperkuat dan Memasok Kembali Tentaranya di Donbas, Memulai Serangan Baru?
Diketahui, jutaan orang Ukraina terpaksa meninggalkan negara itu sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari, dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer Ukraina, membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.
Sementara, pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dengan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia, dalam upaya untuk memaksa Kremlin menarik pasukannya.