2.000 Ekor Sapi Hidup Tiba dari Australia, Kepala NFA: Untuk Penuhi Kebutuhan Puasa, Lebaran, dan Iduladha

JAKARTA - Pemerintah mendatangkan 2.000 ekor sapi hidup asal Queensland, Australia untuk dilakukan fattening atau penggemukan secara intensif di Indonesia. Hal ini pun dalam rangka memenuhi stok selama hari besar keagamaan nasional (HBKN) mulai dari Ramadan, Idulfitri, maupun Iduladha.

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan nasional dalam menjaga pasokan dan stabilisasi harga sapi agar tidak melambung tinggi di pasaran.

"Sapi hidup dari Australia ini akan dilakukan penggemukan dua sampai tiga bulan ke depan untuk kebutuhan Iduladha dan ada juga sapi yang siap untuk dikirim ke sentra-sentra untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan Lebaran," katanya dalam keterangan resmi, Selasa, 12 April.

Arief mengatakan jumlah sapi hidup yang datang ini kurang lebih sekitar 2.000 ekor. Adapun sapi-sapi ini sebagian turun di Jakarta, dan sebagian lagi turun di Lampung.

Lebih lanjut Arief mengatakan dalam rangka memenuhi kebutuhan HBKN 2022 kita berupaya stok sapi hidup baik pengadaan dalam negeri melalui mobilisasi sapi hidup lokal maupun cadangan pengadaan import.

"Stok pengadaan dari dalam negeri itu juga menjadi kunci salah satunya dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan juga nanti dalam waktu dekat dari Kupang dari Sumbawa, ditambah sapi-sapi yang baru hadir dari Australia ini untuk dilakukan fattening," tuturnya.

Arief melanjutkan sapi-sapi yang dilakukan penggemukan ini akan diternak secara intensif melalui beberapa kandang sapi yang dulu sudah ada tapi tidak aktif, kembali di aktivasi. Jadi di re-aktivasi, sehingga bisa untuk tempat kita mendatangkan sapi-sapi hidup.

"Saat ini sapi-sapi hidup ini datang 2.000 ekor, dan ini akan terus berdatangan terus, baik melalui BUMN Holding Pangan sektor Peternakan PT Berdikari maupun private atau feedloter lainnya. Dari Sumbawa juga akan masuk mobilisasi sapi kurang lebih 4 - 5 hari ke depan mulai masuk," katanya.

Arief mengatakan ke depan bersama dengan Kementerian Perhubungan untuk memobilisasi sapi dari satu daerah ke daerah lain atau dari pulau satu ke pulau yang lain dari sentra peternak.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya, kemudian dengan BUMN terkait kemudahan distribusi logistik pangan melalui tol laut, paralel kedepan ada kapal-kapal ternak, ada juga kapal yang biasa.”Ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah menambahkan untuk memenuhi kebutuhan komoditas daging sapi, ada juga yang masuk sebagai sapi bakalan, kemudian digemukkan terlebih dahulu sekian bulan sehingga nanti siap untuk dipotong.

Mekanisme distribusinya nanti mobilisasi dari sumber produksi ke sentra-sentra konsumen, kolaborasi BUMN melalui skema B2B bersama BUMN Pangan.

"Jadi pada prinsipnya ketersediaan daging sapi aman, pasokan ada, pemerintah sudah merealisasikan pasokan sapi untuk kebutuhan masyarakat," kata Nasrullah.