Jaringan Listrik di Sumbawa Terdampak Cuaca Ekstrem, PLN Siapkan Pembangunan Tiang Baru
JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat 39.106 pelanggan mengalami pemadaman listrik akibat cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, Sabtu 9 April.
"Cuaca ekstrem mengakibatkan kerusakan pada beberapa jaringan PLN. Tercatat, enam tiang listrik roboh, delapan tiang miring, 10 tiang mengalami kerusakan komponen dan tujuh gardu listrik mengalami kerusakan," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo, melalui keterangan resmi dikutip Antara, Minggu 10 April.
Untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem tersebut pihaknya langsung bergerak cepat melakukan perbaikan agar pasokan listrik segera kembali normal.
Hingga Minggu pagi, sebanyak 550 pelanggan yang berlokasi di Kelurahan Madakando, Kota Bima, dan Desa Bajo, Kabupaten Bima, masih mengalami pemadaman listrik, karena tiang listrik di kedua daerah itu roboh dan masih dalam proses perbaikan.
"Kami sudah koordinasikan untuk pembangunan tiang yang baru. Semoga bisa segera selesai secepatnya," ujar Sudjarwo.
Ia juga menjelaskan salah satu tantangan yang dihadapi adalah akses jalan menuju lokasi gangguan yang tergolong ekstrem.
Baca juga:
Lokasi gangguan pun tersebar dari wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa hingga PLN UP3 Bima, mulai dari Lenangguar, Mpunda, Jatiwangi, Jatibaru, Bajo, Mataiyang dan beberapa lokasi yang lain.
"Salah satu akses ke lokasi yang cukup ekstrem adalah gangguan di Lenangguar. Kami menurunkan petugas dari kantor jaga di Klawis, untuk membantu proses penormalan di Lenangguar," ucap Sudjarwo.
Tak hanya akses jalan, kata dia, cuaca di lokasi gangguan yang hingga saat ini masih gerimis juga menghambat proses perbaikan.
Sudjarwo juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada, serta memohon partisipasi dari masyarakat apabila mengetahui adanya jaringan listrik PLN yang berpotensi menimbulkan bahaya.
"Untuk kondisi jaringan yang sekiranya berpotensi bahaya, masyarakat dapat melaporkannya melalui aplikasi PLN Mobile untuk dapat segera kami tindaklanjuti," katanya.