Tepatkah Memberi Anak Hadiah untuk Memotivasinya Berpuasa?

JAKARTA - Anak-anak memang tidak diwajibkan berpuasa. Namun, saat usianya menginjak akil baligh, mau tak mau dia diwajibkan untuk menjalani salah satu ibadah penting ini. Jika tidak dibiasakan, akan sulit bagi anak untuk melakukannya kelak. Untuk itu, kebiasaan berpuasa perlu orang tua ajarkan sedini mungkin, paling tidak saat si kecil berusia 5 atau 6 tahun.

Proses ini tentu perlu dilakukan secara bertahap. Mulai dari puasa beberapa jam, setengah hari, hingga seharian penuh. Dalam mengajari anak berpuasa, sebagian besar orang tua memotivasi anak dengan hadiah. Kadang, imbalan ini jadi hal yang lumrah dan sukses membujuk anak untuk ikut berpuasa. Tapi, apakah cara ini sudah tepat?

Pada dasarnya, anak-anak senang dengan hadiah. Imbalan ini memang terbukti efektif memotivasi si kecil memulai puasa. Tak heran jika trik ini paling sering dipilih orang tua untuk memperkenalkan anak berpuasa. Tidak perlu memberi hadiah yang mahal. Cukup alat tulis, permainan, baju, atau tas, apapun yang anak sukai. Saat memberikan hadiah, jelaskan bahwa hadiah tersebut didapatnya karena sudah mau berusaha untuk berpuasa. 

Lantas, sampai kapan anak harus diiming-imingi dengan hadiah agar mau berpuasa? Yang jelas, ini tak bisa dilakukan terus menerus, mengingat anak perlu memahami apa sebenarnya konsep berpuasa. Anda bisa berikan hadiah di tahun pertama anak menjalankan puasa. Mengenalkan hal baru pada anak perlu dibarengi dengan hal menyenangkan agar si kecil lebih bersemangat.

Akan tetapi, di tahun-tahun berikutnya, orangtua harus mulai mengurangi pemberian hadiah. Berikan pengertian pada anak bahwa puasa adalah ibadah bagi anak-anak. Anak-anak harus tetap menjalankan puasa meski tanpa hadiah. Idealnya, iming-iming hadiah harus dihentikan ketika anak sudah masuk SD. Jika Anda terbiasa menjanjikan hadiah pada si kecil, maka hal terburuk yang bisa terjadi adalah dia hanya berpuasa ketika mendapatkan hadiah.

Sebenarnya, ada alternatif lain mengajak anak berpuasa tanpa harus memberi hadiah yaitu dengan memberi pujian. Pernyataan verbal ini akan mendorong anak mengulangi perbuatannya lagi. Jangan lupa untuk memberikan pujian secara detail. Puji usahanya karena sudah mau berpuasa.

Penghargaan lain yang bisa Anda berikan untuk anak karena berpuasa adalah dengan memasakkan makanan kesukaannya. Berbuka puasa dengan menu spesial kesukaannya pasti akan membuat anak lebih bersemangat melakukan puasa.

Sebagai orang tua, Anda harus memberikan pemahaman tentang kewajiban-kewajiban yang perlu anak lakukan sebagai umat Islam. Pun beri dia pemahaman tentang makna puasa. Ini bisa jadi bekal iman baginya kelak saat dewasa jika orang tua sudah mengajarkannya sejak kecil.