BBM Solar Langka, SPBU di Kabupaten Daerah Sumatera Selatan Ini Diawasi Polisi
SUMSEL - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), diawasai kepolisian resor setempat.
Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo mengatakan pihaknya memastikan tidak ada aksi penimbunan solar oleh oknum sopir kendaraan.
"Hal ini dilakukan menindaklanjuti antrean panjang kendaraan di SPBU yang terjadi sejak beberapa hari terakhir," kata Danu di Baturaja, Kamis 7 April.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya mengawasi pendistribusian pertalite sebanyak 16 kiloliter dan biosolar 8 kiloliter dari Stasiun Pertamina Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang ke SPBU di Kelurahan Batukuning.
"Berdasarkan pengamatan kami antrean kendaraan yang menumpuk di SPBU disebabkan karena pasokan BBM jenis solar memang tidak sesuai dengan kebutuhan," ujarnya, melansir Antara.
Untuk itu, setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang melakukan pengisian BBM dicatat pelat nomor kendaraan menggunakan mesin electronic data capture (EDC) oleh operator yang hasilnya dikirim ke Depo Pertamina Banuayu sehingga kendaraan yang sudah mengisi BBM tidak bisa lagi mengulangi pembelian, kecuali saat pergantian sif operator di SPBU setiap pukul 14.30 WIB.
Petugas kepolisian meminta sopir angkutan kendaraan untuk tidak parkir di bahu jalan saat antre membeli BBM agar tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di jalan raya.
Baca juga:
- Pedagang Pecel Lele Gugat UU Gegara Harga Minyak Goreng Mahal, Mustofa: Sejak 2014, Kenapa Negeri Ini Gojang Ganjing Mulu Ya?
- "Membangun Negara Pakai Sistem Nabi Muhammad Hukumnya Haram", Kata Mahfud MD Setelah Dinilai Ceramahnya Blunder Oleh Imam Masjid di New York
- Sindir Saran Ma'ruf Amin Soal Makan 2 Pisang Tak Perlu Makan Nasi, Warganet Uji Coba Nyeleneh Makan Seporsi Soto Pakai Pisang
- Hormat ke IDI Soal Pemecatan Terawan, Fahri Hamzah Pertanyakan Kejelasan Dokter Berbaju Loreng dan Berselempang Mesiu
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Wilayah OKU Raya Zico Aldillah Syatian sebelumnya mengakui memang terjadi penurunan kuota BBM untuk OKU Raya, namun pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan solar bersubsidi bagi masyarakat OKU selama Ramadan.
"Pada 2022 kuota biosolar bersubsidi di OKU memang mengalami penurunan sampai 4 persen," jelasnya.
Menurut dia, pada 2021 pihaknya menyalurkan 22.700 kiloliter Biosolar ke seluruh SPBU di OKU, namun pada 2022 kuotanya menurun menjadi 21.800 kiloliter.
“Dengan adanya penurunan volume, maka kami melakukan pengaturan penyaluran biosolar ke SPBU agar tidak terjadi kekosongan stok selama Ramadan, bahkan sampai akhir tahun nanti,” pungkasnya.