Politisi PDIP Ini Tegaskan Indonesia Negara Besar Jadi Jangan Mudah Diintervensi Soal Undangan untuk Rusia di G20
JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menegaskan Indonesia merupakan negara berdaulat. Dia tidak ingin Indonesia diintervensi oleh negara lain terkait kehadiran Rusia dalam KTT G20.
“Kita harus menunjukkan sikap kita sebagai sebuah negara yang secara historis memang besar,” kata Budiman dalam keterangannya, Rabu 6 April.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat hingga Kanada mengintervensi Indonesia untuk tidak mengundang Rusia dalam KTT G20. Permohonan itu disampaikan setelah Rusia menginvasi Ukraina dan belum ada tanda-tanda bakal berakhir.
Sebagai sebuah negara besar yang memimpin G20, Budiman berkata Indonesia bisa memaklumi apabila negara-negara lain memberikan masukan terhadap beberapa perkembangan G20 saat ini.
Namun, dia berkata Indonesia tidak perlu menganggap itu sebuah intervensi. Senbab, itu juga bisa berupa sebuah masukkan.
Lebih lanjut, Budiman berkata Konferensi Asia Afrika yang Indonesia lakukan tahun 60-an itu menjadi bukti bahwa Indonesia itu pernah berkiprah untuk suatu tugas internasional atau tugas dunia yang besar.
“Dan sekarang kita alami lagi. Tentu saja kita harus menunjukkan kemampuan kita,” kata Budiman.
Baca juga:
- Kepala Negara G20 Bakal Diajak Lihat Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- Pendanaan Global Pengendalian TB Disepakati Bertambah 4 Kali Lipat Jadi Rp278 Triliun
- Menteri Jokowi Sangat Yakin Maudy Ayunda Lulusan Oxford dan Stanford Bisa Jangkau Milenial di Presidensi G20 Indonesia
- Kakorlantas Cek Kesiapan Pengamanan Lalu Lintas KTT G20 di Bali
Bagi Indonesia, Budiman menambahkan G20 tidak hanya untuk meningkatkan pariwisata karena didatangi oleh negara-negara asing. Tetapi lebih jauh menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sikap yang tegas terhadap keberlangsungan perekonomian dunia.
“Terus terang saya berharap banyak dengan G20 kita bernostalgia dengan peranan Indonesia sebagai negara berpenduduk nomor 4 di dunia kita mampu berkiprah di ajang internasional dan Ini merupakan kesempatan kita,” ujar Budiman.
Di sisi lain, Budiman berkata Indonesia harus perhatikan bagaimana recover together recover stronger ini bisa benar-benar merasuk ke dalam seluruh negara yang hadir.
“Jadi negara-negara tersebut merasakan benar pemulihan dan penguatan bersama terhadap persoalan ekonomi terutama terkait dengan persoalan transformasi energi dan ekonomi digital. Jadi negara-negara tersebut merasa bahwa mereka hadir itu secara substansi memang merasa puas dengan apa yang dilakukan,” ujar Budiman.
“Melalui G20 ini saya berharap akan mengembalikan kebesaran Indonesia di mata internasional setelah di masa lalu kita mengalami sebuah peristiwa besar di Konferensi Asia Afrika,” tegasnya.