Bandara Buntu Kunik Tana Toraja Sulsel Segera Diresmikan
JAKARTA - Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) segera diresmikan. Peresmian bandara ini diharapkan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
“Pertama saya mengecek langsung persiapan peresmian Bandara Buntu Kunik, dalam waktu dekat Menteri Perhubungan juga akan datang melihat langsung kondisi bandara yang saat ini melayani 4 kali penerbangan setiap minggunya. Kita harapkan ke depannya penerbangan sudah bisa setiap hari,” kata Nurdin Abdullah, Rabu, 30 September.
Dalam kunjungannya, Gubernur Sulsel juga mendatangi Bua Rest Area. Pembangunan rest area ini diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi turis mancanegara maupun domestik.
“Kemudian saya meninjau progres pembangunan jalan yang menghubungkan Toraja Utara dan Luwu, yaitu wilayah Rantepao, Bastem dan Bua yang selama ini terisolir, kita berharap pada tahun 2021 proyek jalan ini akan tuntas,” sambung Nurdin.
Baca juga:
Sementara dikutip dari Antara, pembangunan yang dilakukan di Bandara Buntu Kunik yakni perpanjangan landasan bandara agar bisa didarati pesawat jenis Boeing 737.
"Kita tunggu saja karena bandara ini kita harapkan masih kita akan lanjutkan. Mudah-mudahan tahun ini selesai lagi satu, dan run way akan kita perpanjang. Mudah-mudahan bisa sampai 2.500 sehingga (pesawat 737) NG sudah bisa mendarat, pesawat jet udah bisa mendarat," ujar Nurdin.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin meninjau langsung pengerjaan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Nurdin berharap perluasan bandara ini semakin membuka konektivitas penerbangan, khususnya pengembangan wisawatan mancanegara.
"Ya kita berharap semoga Bandara Sultan Hasanuddin (Sulhas) menjadi bandara terpadat setelah Bandara Soekarno-Hatta, dan kita patut berbangga sebagai warga Sulsel, Angkasa Pura masih melakukan pengembangan bandara," katanya.
Wajah bandara kebanggaan warga Sulawesi Selatan ini mengalami banyak perubahan. Mulai dari desain atap mengikuti pola ombak, berdasarkan Sulawesi yang terdiri dari banyak kepulauan.