Ramayana Mampu Membalikkan Hancur-hancuran Rugi Rp138,87 Miliar di 2020 Jadi Laba Rp170,57 Miliar pada 2021
JAKARTA - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berhasil membalikkan kinerja keuangan pada 2021 dengan mencatatkan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp170,57 miliar. Raihan ini meningkat 222,82 persen dibandingkan dengan 2020 ketika perusahaan meanggung rugi Rp138,87 miliar.
Dalam laporan keuangan RALS, dikutip Senin 4 April, pendapatan perseroan sepanjang 2021 mencapai Rp2,59 triliun, naik tipis 2,56 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,52 triliun. Adapun wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menjadi kontributor penjualan terbesar dengan nilai Rp1,64 triliun.
Sementara itu, Sumatera berkontribusi sebesar Rp451,23 miliar, Kalimantan Rp231,19 miliar, dan Sulawesi serta Papua sebesar Rp266,09 miliar. Meski pendapatan naik tipis, RALS mampu menekan beban pokok penjualan dari Rp1,45 triliun pada 2020 menjadi Rp1,38 triliun pada 2021 atau turun 4,67 persen YoY.
Dengan demikian, RALS membukukan kenaikan laba bruto dari Rp1,07 triliun pada 2020 menjadi Rp1,21 triliun pada 2021. Laba usaha RALS juga naik dari sebelumnya rugi Rp254,10 miliar menjadi laba Rp155,36 miliar.
Adapun jumlah liabilitas perseroan turun dari Rp1,56 triliun pada 2020, menjadi Rp1,48 triliun pada 2021. Jumlah ekuitas RALS, turun menjadi Rp3,59 triliun pada 31 Desember 2021, dari Rp3,71 triliun pada 31 Desember 2020.
Baca juga:
Perusahaan pengelola jaringan department store Ramayana tersebut sebelumnya melaporkan telah menyiapkan strategi strategi promosi untuk menangkap peluang menjelang Ramadan. Vice President Director RALS Jane Melinda Tumewu mengatakan Ramayana telah menyiapkan kampanye bertema #MasihBanyakCerita yang menyajikan sejumlah promo bagi konsumen.
"Tema ini menggambarkan kalau di tengah pandemi ini sebenarnya masih banyak konsumen yang punya pengalaman bersama Ramayana, terutama saat Ramadan," kata Jane.