Anies: Ramadan Momentum Kebangkitan Aktivitas Masyarakat Jakarta
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bersyukur atas datangnya bulan Ramadan. Bagi Anies, Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan.
"Alhamdulillah, kita memasuki bulan suci Ramadan. Bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya, bulan yang penuh rahmat, penuh dengan ampunan dan keberkahan," kata Anied dikutip dalam akun Instagram aniesbaswedan, Minggu, 3 April.
Anies berharap pada bulan Ramadan ini, kegiatan masyarakat Ibu Kota di masa pandemi bisa kembali bangkit. Mengingat, pemerintah telah kembali memperbolehkan salat berjemaah di masjid dan mudik ke kampung halaman.
"Insyaallah ibadah di bulan suci Ramadan ini akan menjadi momentum untuk kebangkitan aktivitas masyarakat Jakarta, untuk meraih derajat ketakwaan yang lebih tinggi," tutur Anies.
Anies juga bercerita suasana semarak pendopo di kediamannya yang dijadikan tempat salat Tarawih. Tadi malam, pendopo rumah Anies didatangi banyak anak-anak yang memancarkan keceriaan.
"Malam ini di pendopo kami semua kembali bersujud bersama. Puluhan warga, khususnya anak-anak & ibu-ibu, di kampung kami di Lebak Bulus. Pendopo ini memang biasa digunakan untuk tarawih," ucap Anies.
"Anak-anak selalu penuh semangat. Sarung, peci dan baju terlihat rapi saat datang. Saat akan pulang: banyak yang berantakan. Peci miring, gulungan sarungnya longgar, bahkan sebagian sudah melorot. Beda dengan yang bermukena, sebagian besar tetap rapi dan tertib hingga akhir," lanjutnya.
Baca juga:
- Tawuran Terjadi di Padang di Hari Pertama Puasa Ramadan 2022
- Polda Metro Jaya Filterisasi 13 Kawasan di Jakarta selama Ramadan, Cek Lokasinya di Sini
- Minta Jajaran Kreatif, Bikin Inovasi Pengamanan Ramadan, Kapolda Irjen Fadil: Kalau Sama Kalian Enggak Kerja
- Pangdam XVII: Komnas HAM Diajak Lihat Kejadian di Papua Termasuk Teror KKB Secara Riil
Menurut Anies, suasana salat Tarawih di pendopo rumahnya juga terjadi di tempat ibadah lain. Di mana, jemaah telah kembali memenuhi masjid, musala, langgar, tajuk, atau surau bahkan di aula-aula. Suasana Ramadan di malam hari kembali hidup.
"Dua tahun sudah Ramadan terlewati dengan sunyi. Tahun ini berubah. Ramadan kembali hidup, keceriaan kembali memancar," imbuhnya.