Kunjungi Pabrik Maspion, LaNyalla Mengaku Pernah Utang Rp180 Juta ke Konglomerat Alim Markus: Saya Pasrah, Kalau Mau Dipenjarakan Silakan
JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke pabrik PT Maspion 1 Aloha Waru di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, LaNyalla diterima langsung oleh Presiden Direktur PT Maspion Group konglomerat Alim Markus.
Ternyata, keduanya merupakan sahabat lama sebagai pengusaha. Pada kesempatan itu, LaNyalla bercerita, sekitar tahun 1990, ketika pertama kali merintis sebagai pengusaha, LaNyalla menggagas sebuah pameran bisnis di Surabaya. Saat itu, Senator asal Jawa Timur itu menemui Alim Markus untuk peminjaman modal acara yang digagasnya.
"Saya temui Pak Alim Markus untuk meminjam modal. Saya sampaikan maksud dan tujuan saya. Alhasil, Pak Alim Markus ini menyetujui gagasan saya dan pameran itu berlangsung," kata LaNyalla, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 1 April.
Tak dinyana, pameran yang digagas untuk kali pertama itu mengalami kegagalan. LaNyalla rugi dan harus berhutang sebesar Rp180 juta kepada Alim Markus. Saat itu, LaNyalla menemui Alim Markus. Ia mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi.
"Saya sampaikan soal kerugian yang saya alami. Saya pasrah. Saya bilang ke Pak Alim Markus bahwa saya bangkrut, kalau mau dipenjarakan silakan," kenang LaNyalla.
Namun, kata LaNyalla, Alim Markus masih berbaik hati kepada dirinya. "Pak Alim bilang saya anak muda yang punya semangat, tidak akan dipenjarakan. Akhirnya saya bilang, saya akan ganti cicil tiap bulan Rp250 ribu," papar LaNyalla.
Alim Markus menyetujui. Namun, LaNyalla malah menawarkan agar Alim Markus meminjamkan kembali modal kepada dirinya sebesar Rp5 juta untuk membuat pameran kembali.
"Waktu itu tahun 1991 dan Pak Alim Markus menyetujui pinjaman saya lagi. Akhirnya bermodal Rp 5 juta saya buat lagi proposal untuk menggelar pameran lagi," kata LaNyalla.
Beruntung kali ini sukses. Tiga bulan sebelum diselenggarakan, seluruh stand yang tersedia habis terjual. Ia pun bisa membayar utangnya kepada Alim Markus senilai Rp180 juta.
Baca juga:
- Bank Maspion Milik Konglomerat Alim Markus Bawa Kabar Gembira: Raup Laba Rp49,67 Miliar, Tumbuh 19 Persen
- Bank Maspion Milik Konglomerat Alim Markus Bawa Kabar Gembira, Mereka Bakal Bagi Dividen Rp33,32 Miliar
- Bank Maspion, Perusahaan Milik Konglomerat Alim Markus Ini Akan RUPS di Akhir Agustus, Mau Bagi Dividen?
"Jadi, Pak Alim Markus ini adalah salah satu orang yang membesarkan saya. Jasa Pak Alim Markus dan Maspion begitu besar bagi saya. Buat saya, Pak Alim Markus ini adalah guru. Faktanya memang begitu," kata LaNyalla.
Alim Markus hanya mengamini apa yang disampaikan LaNyalla. Ia melihat sosok anak muda dengan segudang kreativitas dan semangat yang tinggi kala itu ada di LaNyalla.
"Ya memang begitulah Pak LaNyalla ini. Semangatnya luar biasa. Keyakinannya itu tinggi. Saya teman lama dengan Pak LaNyalla. Dan saya bangga dengan beliau," kata Alim Markus.
Dalam pertemuan itu, Ketua DPD RI didampingi Staf Ahli Ketua DPD RI Baso Juherman. Sementara Alim Markus didampingi sejumlah pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di seluruh PUK Maspion Group.