Kongres AS Berencana Danai Pembelian EV untuk USPS, Pengiriman Pos Tanpa Emisi

JAKARTA  - Komite di Kongres AS mengumumkan pada Rabu, 30 Maret, bahwa mereka akan mengadakan sidang 5 April di AS. Ini sehubungan dengan Layanan Pos AS (USPS) berencana untuk membeli kendaraan listrik. Proposal ini muncul saat anggota parlemen berharap untuk mendorong pembelian lebih banyak truk pengiriman pos tanpa emisi.

Pekan lalu, USPS mengatakan telah menempatkan pesanan awal 2,98 miliar dolar AS (Rp 42,7 triliun) untuk pembelian 50.000 kendaraan pengiriman generasi berikutnya dari Oshkosh Corp. Dari jumlah itu setidaknya 10.019 di antaranya adalah kendaraan listrik (EV). Jumlah ini menjadi dua kali lipat dari rencana awal pembelian EV. Namun beberapa anggota parlemen merasa itu tidak cukup.

Ketua Komite Pengawas Kongres, Carolyn Maloney, mengatakan USPS "harus memimpin, dan tidak ketinggalan perusahaan swasta yang sudah bergerak maju untuk menghemat uang dan mengekang perubahan iklim dengan meningkatkan armada mereka."

Sebelumnya, Postmaster General, Louis DeJoy, telah berkomitmen untuk membeli setidaknya 10% EV sebagai bagian dari rencana bernilai miliaran dolar untuk mempensiunkan kendaraan pengiriman lama yang sudah berusia 30 tahun.

Audiensi tersebut akan melibatkan Inspektur Jenderal USPS, Tammy Whitcomb, dan Direktur Eksekutif Program Kendaraan Pengiriman Generasi Berikutnya USPS, Victoria Stephen,

Kongres telah mempertimbangkan untuk memberikan USPS dana sebesar 5,9 miliar dolar AS (Rp 84,6 triliun) untuk meningkatkan pembelian EV dan infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik.

USPS pada Februari lalu menolak tawaran oleh Gedung Putih dan Badan Perlindungan Lingkungan untuk mempertimbangkan kembali rencananya untuk membeli sebagian besar kendaraan bertenaga bensin dan mengadakan dengar pendapat publik baru tentang konsekuensi lingkungan dari pembelian kendaraan itu.

Pada Februari 2021, USPS mengumumkan kontrak awal senilai 482 juta dolar AS (Rp 6,9 triliun) untuk Oshkosh dan mengatakan dapat memesan hingga 165.000 kendaraan selama 10 tahun dalam kesepakatan yang bernilai 6 miliar dolar AS (Rp 86,1 triliun) atau lebih.

USPS memperkirakan total biaya untuk membeli dan mengoperasikan 75.000 kendaraan pengiriman baru selama 20 tahun termasuk pengisian bahan bakar dan pemeliharaan sebesar 9,3 miliar dolar AS (Rp 133 triliun) untuk kendaraan bertenaga bensin dan 11,6 miliar dolar AS (Rp 166,4 triliun) untuk model listrik.

Pada tahun 2019, USPS mengoperasikan 217.000 kendaraan yang menempuh jarak sekitar 1,2 miliar mil dan menghabiskan sekitar 706,2 juta dolar AS (Rp 10,1 triliun) guna biaya perawatan untuk armadanya yang terdiri dari 140.000 kendaraan pengiriman yang lebih tua.

USPS mengatakan komitmennya untuk "armada listrik tetap ambisius mengingat kebutuhan kendaraan dan keselamatan yang mendesak dari armada kami yang menua serta kondisi keuangan kami yang rapuh."