Jawa Tengah Diprediksi Sebagai Provinsi dengan Jumlah Pemudik Terbanyak Tahun Ini, 21,3 Juta Orang

JAKARTA - Pemerintah sudah meniadakan larangan mudik di tahun ini, namun dengan syarat calon pemudik sudah harus mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 ketiga atau booster. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling banyak diserbu pemudik tahun ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, akan ada 21,3 juta orang yang bakal mudik ke Jawa Tengah di masa mudik tahun ini.

"Dari hasil penelitian Badan Litbang Perhubungan, daerah tujuan terbesar yaitu ke Jawa Tengah sebesar 26,8 persen atau 21,3 juta orang yang akan datang dari berbagai provinsi, terutama dari Jawa Timur dan Jabodetabek," tuturnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 27 Maret.

Kata Budi, dari hasil penelitian tersebut juga diperoleh data selain ke Jawa Tengah, potensi pergerakan masyarakat terbesar selanjutnya yaitu ke Jawa Timur dan Jawa Barat.

Adapun survei potensi pergerakan masyarakat selama Angkutan Lebaran 2022 ini dilakukan pada 9 hingga 21 Maret setelah syarat perjalanan dengan test antigen/ PCR dihapuskan.

Menurut Budi, penggunaan moda transportasi yang digunakan untuk mudik sedikit bergeser, meskipun penggunaan angkutan pribadi tetap yang terbanyak. Namun, pemilihan penggunaan pesawat menjadi lebih banyak dibandingkan menggunakan kereta api dibandingkan hasil pada survei sebelumnya.

Adapun rinciannya pengguna mobil pribadi diprediksi sebanyak 26 persen atau 21 juta dan sepeda motor 18 persen atau 14 juta mendominasi perjalanan mudik. Selanjutnya disusul oleh bus 16 persen atau 12 juta dan pesawat 12 persen atau 9 juta.

Karena itu, Budi mengimbau agar semua pihak yang terlibat dalam Angkutan Lebaran tahun ini dapat memaksimalkan kinerjanya dengan baik.

"Kita tidak ingin banyak masyarakat yang mau pulang dan terhambat. Tidak bisa kita dengan persiapan biasa, harus dipersiapkan dengan baik," ujarnya.

Budi juga mengatakan diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 April dan potensi perjalanan meningkat di tanggal 30 April. Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei.

Lebih lanjut, Budi mengatakan kemungkinan akan ada pembatasan angkutan kendaraan barang selama masa mudik Lebaran. Namun, masih dalam tahap pembahasan.

"Yang nanti akan dibatasi yaitu mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kilogram, mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, kereta tempelan, dan kereta gandengan," ucapnya.